Masuk Usia 30, Berapa Tabungan Ideal yang Harus Dimiliki?

Jakarta: Memasuki usia 30 tahun seringkali menjadi tonggak penting dalam kehidupan finansial seseorang. Pada dekade ini, banyak individu mulai mapan secara karier dan memiliki penghasilan yang lebih stabil, namun juga dihadapkan pada tanggung jawab yang umumnya lebih besar.

Memiliki tabungan ideal menjadi krusial untuk mempersiapkan berbagai kemungkinan di masa depan, mulai dari dana darurat hingga tujuan jangka panjang seperti membeli rumah atau biaya menikah. Banyak orang baru menyadari pentingnya menabung setelah menghadapi pengeluaran mendadak, sehingga memicu pertanyaan mengenai jumlah tabungan yang ideal untuk usia mereka.

Para perencana keuangan sering menyebut bahwa kebutuhan dan prioritas finansial berbeda di setiap jenjang usia. Untuk usia 30 tahun, target tabungan ideal yang disarankan para ahli adalah setidaknya setara dengan satu kali penghasilan tahunan.

Sebagai contoh, jika seseorang memiliki penghasilan Rp120 juta per tahun (atau Rp10 juta per bulan), maka target tabungan ideal di usia 30 adalah minimal Rp120 juta. Angka ini dianggap sebagai jaring pengaman finansial yang kuat seiring bertambahnya tanggung jawab di fase kehidupan ini.

Target tabungan berdasarkan tahapan usia

Target tabungan di usia 30 merupakan kelanjutan dari fondasi yang dibangun pada usia 20-an dan menjadi patokan untuk dekade berikutnya. Memahami target di setiap rentang usia dapat membantu masyarakat menyusun perencanaan keuangan jangka panjang yang lebih matang.

Berikut adalah panduan umum jumlah tabungan ideal berdasarkan rentang usia:

• Usia 25: Pada fase transisi dari dunia pendidikan ke dunia kerja, tabungan ideal yang disarankan adalah sebesar setengah dari penghasilan tahunan. (Misal: Gaji Rp60 juta per tahun, tabungan Rp30 juta).
• Usia 40: Mendekati usia yang lebih matang dan persiapan pensiun, tabungan ideal disarankan mencapai tiga kali lipat dari penghasilan tahunan. (Misal: Gaji Rp200 juta per tahun, tabungan Rp600 juta).
• Usia 50: Fokus pada pengamanan aset, tabungan ideal di usia ini minimal lima kali penghasilan tahunan. (Misal: Gaji Rp250 juta per tahun, tabungan Rp1,25 miliar).
• Usia 60+: Memasuki masa pensiun, tabungan ideal berkisar 7-10 kali penghasilan tahunan terakhir untuk membiayai kebutuhan hidup tanpa penghasilan aktif.

Melihat tahapan tersebut, usia 30 menjadi titik krusial untuk mulai disiplin mengelola pos keuangan agar tidak terjadi kebocoran anggaran dan siap melangkah ke target finansial berikutnya.
 

(Ilustrasi. Foto: Dok Metrotvnews.com)

Kunci efektif mencapai target tabungan

Mengetahui target nominal saja tidak cukup tanpa strategi eksekusi yang efektif. Kunci utama untuk mencapai target tersebut adalah konsistensi dan menghindari gaya hidup impulsif atau boros yang tidak perlu.

Untuk membantu masyarakat menabung secara efektif, berikut beberapa tips yang dapat diterapkan:

1. Prioritaskan Menabung: Ubah pola pikir dari "menabung sisa pengeluaran" menjadi "menyisihkan di awal". Perlakukan tabungan seperti tagihan bulanan wajib, minimal 10–20 persen dari gaji.
2. Pisahkan Rekening: Hindari mencampur rekening tabungan dengan rekening kebutuhan harian. Langkah ini penting agar dana tabungan tidak terpakai untuk pengeluaran impulsif.
3. Gunakan Auto Debit: Manfaatkan fitur auto debit perbankan untuk memastikan konsistensi. Atur transfer otomatis ke rekening tabungan setiap tanggal gajian agar tidak ada alasan lupa menabung.
4. Evaluasi Pengeluaran: Lakukan pengecekan pengeluaran secara berkala, misalnya mingguan. Gunakan aplikasi pelacak keuangan untuk mengetahui ke mana perginya uang secara detail.
5. Tujuan yang Jelas: Tetapkan tujuan keuangan yang spesifik, misalnya menabung Rp1 juta per bulan untuk dana darurat. Tujuan yang jelas memberikan alasan kuat dan motivasi untuk tidak boros.

Menentukan tabungan ideal memang tidak selalu mudah, terutama jika pengeluaran sehari-hari sering muncul tanpa terduga. Namun, dengan komitmen, kebiasaan yang baik, dan strategi yang tepat, target finansial di usia 30 dan seterusnya bukan tidak mungkin untuk dicapai. (Daffa Yazid Fadhlan)