Ilustrasi nyamuk DBD. Medcom.id
M. Iqbal Al Machmudi • 6 November 2025 00:07
Jakarta: Penanganan penyakit Demam Berdarah Dengue (Db) terus menggerogoti pembiayaanyang harus ditanggungBPJS dalam hal hospitalisasi dan pengobatan setiap tahunnya. Oleh karena itu, dibutuhkan kesadaran masyarakat, Db bukan hanya masalah kesehatan tapi juga bisa mengganggu ekonomi.
Data BPJS Kesehatan perlihatkan tren yang mengkhawatirkan penanganan Db, mulai dari sekitar Rp1,4 triliun di 2022, menjadi Rp3 triliun di 2024.
"Ini tentu alarm yang luar biasa, bahwasannya masyarakat ini perlu memperhatikan soal kesehatan yang terkait dengan penyakit ini. Untuk itu penanganan Db harus komprehensif," kata Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh dalam Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (5/11).
Dalam konteks penanganan Db, Komisi IX DPR tidak hanya memperjuangkan aspek bidang kesehatan, tetapi juga ingin kebijakan Db ditempatkan pada perspektif yang lebih luas, seperti mengatasi efek domino pada sektor ekonomi, kondisi masyarakat, dan potensi permasalahan lainnya.
Riset pada 2019 menunjukkan biaya langsung pengobatan dengue mencapai Rp6,17 triliun per tahun, dan belum termasuk dengan biaya yang terlihat.
"Misalnya hilangnya produktivitas dan juga dampak terhadap keluarga, beban psikologis, terutama bagi orangtua yang anaknya harus dirawat," ucapnya.
Baca Juga:
Pemahaman Terkait Bahaya Dengue Penting dalam Penanggulangan DBD |