Israel Berdalih Serangan Udara ke RS Gaza Sasar Pemimpin Hamas Muhammad Sinwar

Muhammad Sinwar. (Dok. Pasukan Keamanan Israel)

Israel Berdalih Serangan Udara ke RS Gaza Sasar Pemimpin Hamas Muhammad Sinwar

Riza Aslam Khaeron • 14 May 2025 13:44

Tel Aviv: Militer Israel mengumumkan bahwa mereka telah melancarkan serangan udara besar-besaran ke sebuah rumah sakit di Gaza selatan dengan target utama Muhammad Sinwar, pemimpin militer Hamas di wilayah tersebut.

Serangan dilakukan pada Selasa sore dan menargetkan pusat komando bawah tanah Hamas yang terletak di bawah Rumah Sakit Eropa di Khan Younis.

"Organisasi teroris Hamas terus menggunakan rumah sakit di Jalur Gaza untuk tujuan teror, dengan sinis dan kejam mengeksploitasi warga sipil yang berada di dalam dan sekitar rumah sakit," ujar pernyataan militer Israel, mengutip The Times of Israel pada Selasa, 13 Mei 2025.

Menurut laporan Al Jazeera, sembilan rudal Israel menghantam area sekitar Rumah Sakit Eropa, menewaskan sedikitnya 16 orang dan melukai 70 lainnya. Serangan ini terjadi hanya beberapa jam setelah fasilitas medis lain, Rumah Sakit Nasser, juga dibombardir.

Badan Pertahanan Sipil Gaza menyebut jenazah korban tersebar di halaman rumah sakit dan sulit dievakuasi karena adanya serangan lanjutan yang diduga ditujukan untuk mencegah upaya penyelamatan.

Kementerian Kesehatan Gaza mengutuk serangan terhadap rumah sakit sebagai kejahatan perang. Laporan dari organisasi Médecins Sans Frontières (MSF) menyatakan bahwa ini merupakan serangan kedua dalam tujuh minggu terhadap Rumah Sakit Nasser, yang sebelumnya sudah memindahkan unit luka bakar mereka karena serangan sebelumnya.

Militer Israel menyatakan bahwa target serangan adalah pusat komando Hamas yang berada di bawah rumah sakit, tetapi tidak memberikan bukti publik. Kementerian Kesehatan Gaza menyebut tindakan ini sebagai upaya Israel untuk secara sistematis melumpuhkan sistem layanan kesehatan di Gaza.

Pasca-serangan, video yang dirilis memperlihatkan puing dan tanah yang runtuh di sekitar rumah sakit, meskipun rekaman tersebut justru menunjukkan lokasi sekolah di dekatnya. Foto-foto yang beredar di media sosial menunjukkan gumpalan asap besar dan kerusakan parah akibat puluhan bom yang dijatuhkan oleh jet tempur Israel.
 

Baca Juga:
PBB: Kelaparan di Gaza Sengaja Diciptakan, Dunia Tak Boleh Diam

Sumber-sumber keamanan menyatakan bahwa intelijen militer meyakini Sinwar berada di dalam terowongan saat serangan terjadi, dan jika benar, maka besar kemungkinan ia tewas. Mereka menambahkan bahwa jendela waktu eksekusi serangan sangat terbatas, dan IDF melakukan langkah pencegahan korban sipil dengan menggunakan amunisi presisi dan pengintaian udara.

Beberapa jam setelah serangan utama, media Palestina melaporkan adanya serangan tambahan di sekitar rumah sakit, diduga sebagai upaya mencegah evakuasi atau pengambilan jasad dari terowongan tempat Sinwar diyakini bersembunyi.

Muhammad Sinwar adalah adik dari Yahya Sinwar, mantan pemimpin Hamas di Gaza yang dibunuh Israel pada Oktober 2024. Setelah kematian Muhammad Deif pada Juli dan Yahya pada Oktober, Muhammad mengambil alih kendali sayap militer Hamas dan menjadi pemimpin de facto Hamas di Jalur Gaza.

Israel menggambarkannya sebagai sosok penghalang utama dalam perundingan pembebasan sandera dan kesepakatan gencatan senjata.

Ia juga terlibat dalam penculikan prajurit IDF Gilad Shalit pada 2006, dan sebelumnya memimpin Brigade Khan Younis Hamas. Sinwar pernah dipenjara di Israel pada 1990-an dan melarikan diri dari penjara Otoritas Palestina pada tahun 2000. Ia aktif dalam kegiatan militan Hamas selama beberapa dekade dan disebut sebagai figur ekstremis yang keras.

Setelah serangan ke rumah sakit, tiga roket diluncurkan dari Gaza utara ke arah Ashkelon dan Sderot. Dua roket berhasil dicegat, satu lainnya jatuh di area terbuka. Serangan ini diklaim oleh kelompok Jihad Islam Palestina.

Sebagai bagian dari respons lanjutan, juru bicara IDF Kolonel Avichay Adraee menerbitkan peta evakuasi bagi warga Jabalia dan menyebutnya sebagai "peringatan terakhir" sebelum dilakukan pengeboman tambahan. IDF menyebut bahwa mereka akan melakukan serangan ke wilayah utara Gaza dalam waktu dekat.

Di tempat terpisah, IDF dan Shin Bet mengonfirmasi bahwa mereka menewaskan Hassan Eslaiah dalam serangan udara di Rumah Sakit Nasser, Khan Younis. Eslaiah, yang dikenal sebagai fotografer lepas, disebut oleh Israel sebagai anggota Hamas yang menyamar sebagai jurnalis dan ikut serta dalam serangan 7 Oktober 2023 ke wilayah Israel.

Eslaiah terekam berada di dekat tank IDF yang dibakar di dekat perbatasan, tanpa mengenakan tanda pengenal pers.

Foto-fotonya sempat didistribusikan oleh Associated Press dan CNN sebelum keduanya memutuskan hubungan kerja dengannya pada November 2023. Sebelumnya, ia sempat lolos dari serangan Israel sebulan lalu dan dirawat di Rumah Sakit Nasser sebelum akhirnya tewas.

Militer Israel menegaskan bahwa rumah sakit dan fasilitas sipil telah disalahgunakan oleh Hamas untuk operasi teroris. Mereka juga kembali membantah tuduhan internasional bahwa Israel sengaja menyerang fasilitas kemanusiaan. Hingga kini, belum ada kepastian dari Hamas mengenai nasib Muhammad Sinwar.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Surya Perkasa)