Presiden Prancis Emmanuel Macron ajukan gencatan senjata Rusia-Ukraina. Foto: Anadolu
Fajar Nugraha • 11 May 2025 10:10
Kyiv: Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan bahwa para pemimpin Eropa telah mengusulkan gencatan senjata tanpa syarat selama 30 hari di Ukraina mulai Senin 12 Mei 2025. Gencatan yang diusulkan itu disertai pemantauan yang akan dipimpin terutama oleh Amerika Serikat (AS) dan didukung oleh negara-negara Eropa.
Berbicara pada pertemuan puncak di Kyiv bersama Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan para pemimpin Jerman, Inggris, dan Polandia, Macron mengatakan tawaran gencatan senjata disertai dengan pencegahan terkoordinasi.
"Jika terjadi pelanggaran, sanksi besar-besaran akan disiapkan antara Eropa dan Amerika," kata Presiden Prancis tersebut, seperti dikutip Anadolu, Minggu 11 Mei 2025.
"Kami berharap perdamaian dapat dimulai paling cepat hari Senin," Macron menambahkan selama konferensi pers bersama dengan Kanselir Jerman Friedrich Merz, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, dan Perdana Menteri Polandia Donald Tusk.
Ia juga mengonfirmasi bahwa para pemimpin Eropa mengadakan diskusi dengan Presiden AS Donald Trump.
Tusk dari Polandia mengatakan keputusan tersebut mencerminkan persatuan dunia demokrasi. "Kami merasa bahwa seluruh dunia bebas bersatu di balik keputusan yang telah kita ambil bersama ini,” ujar Tusk.
Kanselir Jerman Merz menyatakan dukungannya untuk Ukraina, dengan mengatakan negaranya "berdiri dalam solidaritas dengan Ukraina."
Perdana Menteri Inggris Starmer menekankan hak Ukraina untuk masa depan yang aman, dengan menyatakan: "Kami berjanji sekali lagi bahwa Rusia tidak akan menang."
Zelensky mengatakan gencatan senjata yang diusulkan dapat berfungsi sebagai landasan bagi perdamaian abadi. "Bersama-sama, kita dapat mengonsolidasikan fondasi perdamaian. Kami bekerja sama dengan Amerika Serikat," tambah Zelensky.
Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni bergabung dalam pertemuan puncak tersebut melalui tautan video. Dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh kantornya, urgensi "gencatan senjata penuh dan tanpa syarat selama 30 hari" ditegaskan kembali, dan harapan diungkapkan bahwa Rusia akan menanggapi seruan Trump secara positif.
Ia juga menyoroti pentingnya konferensi internasional besar mendatang tentang rekonstruksi Ukraina, yang akan diselenggarakan oleh Italia pada Juli.