Bank Digital Vs Konvensional, Ini Perbedaan dan Karakteristiknya

Ilustrasi. Foto: Dok Metrotvnews.com

Bank Digital Vs Konvensional, Ini Perbedaan dan Karakteristiknya

Eko Nordiansyah • 29 June 2025 15:16

Jakarta: Seiring perkembangan teknologi, perbankan telah mengalami transformasi besar. Saat ini, bank digital menjadi pilihan menarik bagi generasi milenial dan Z yang menginginkan kemudahan dalam transaksi keuangan. 

Meski begitu, bank konvensional tetap memegang peranan penting bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Dilansir dari laman Bank Raya, inilah pengertian, sistem kerja, dan perbedaan utama antara keduanya. 

Pengertian bank digital

Bank digital adalah institusi keuangan yang sepenuhnya menggunakan platform digital untuk menyediakan layanan perbankan. Semua transaksi, mulai dari pembukaan rekening hingga pembayaran dan transfer dana, dilakukan melalui aplikasi atau website tanpa memerlukan kunjungan fisik ke kantor cabang.

Bank digital memanfaatkan teknologi modern seperti aplikasi mobile, AI (Artificial Intelligence), dan big data untuk memberikan pengalaman yang lebih cepat dan personal kepada nasabah. Contoh bank digital di Indonesia adalah Jenius, TMRW, dan Bank Raya. 

Prinsip dasar atau sistem kerja bank digital 

Bank digital beroperasi dengan prinsip efisiensi dan kenyamanan. Sistem kerjanya menghilangkan kebutuhan akan kantor fisik besar, sehingga biaya operasional dapat ditekan. Prinsip utama yang dipegang meliputi:
  • Automasi proses perbankan: Nasabah dapat membuka rekening, melakukan verifikasi identitas, hingga mengajukan pinjaman melalui aplikasi.
  • Kecepatan layanan: Transaksi bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja.
  • Fokus pada nasabah: Teknologi mempermudah bank digital untuk memberikan layanan yang dipersonalisasi sesuai kebutuhan pengguna.
Baca juga: 

LPS Minta Pelaku UMKM Bijak Kelola Keuangan, Begini Caranya!



(Ilustrasi. Foto: Freepik)

Pengertian bank konvensional 

Bank konvensional adalah lembaga keuangan tradisional yang menyediakan berbagai produk dan layanan melalui kantor cabang fisik. Contoh bank konvensional di Indonesia adalah Bank Mandiri, BCA, dan BRI. 

Bank ini biasanya menggunakan sistem bunga untuk menarik dana dari nasabah dan memberikan pinjaman. Kepercayaan nasabah terhadap institusi ini sering kali didasarkan pada interaksi langsung dengan petugas bank di kantor cabang.

Sistem kerja bank konvensional 

Bank konvensional bekerja dengan sistem yang mengkombinasikan layanan digital dan interaksi tatap muka. Prinsip kerjanya meliputi: 
  • Pengelolaan dana: Bank mengelola dana nasabah untuk disalurkan ke sektor ekonomi melalui pinjaman.
  • Sistem bunga majemuk: Nasabah mendapatkan bunga atas simpanan mereka, sedangkan peminjam membayar bunga atas pinjaman yang diterima.
  • Interaksi fisik: Banyak layanan masih memerlukan kehadiran nasabah, seperti pembukaan rekening atau pengajuan kredit.Perbedaan Utama Bank Digital dan Bank Konvensional.

Perbandingan bank digital dan bank konvensional

1. Target nasabah

Bank digital menarik generasi muda yang mengutamakan kecepatan dan kenyamanan. Di sisi lain, bank konvensional cenderung melayani semua segmen masyarakat. 

2. Tingkat bunga

Karena bank digital tidak memiliki kantor cabang fisik, mereka dapat memberikan bunga simpanan lebih tinggi dan bunga pinjaman lebih rendah dibandingkan bank konvensional. 

3. Fitur atau layanan

Bank digital menawarkan fitur inovatif seperti manajemen anggaran otomatis dan analitik keuangan. Bank konvensional masih mempertahankan layanan seperti konsultasi langsung di cabang. 

4. Ketersediaan layanan

Bank digital terbatas pada transaksi melalui aplikasi, sementara bank konvensional memungkinkan layanan digital maupun fisik. 

5. Biaya admin

Karena efisiensi operasional, bank digital sering kali membebaskan biaya admin bulanan, sedangkan bank konvensional biasanya membebankan biaya tersebut.

Memilih antara bank digital dan bank konvensional tergantung pada kebutuhan Anda. Jika mencari layanan cepat, hemat biaya, dan fleksibel, bank digital bisa menjadi solusi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)