Direktur RS Indonesia Meninggal, Wamenlu Anis: Kita Semua Berduka

Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza Dr Marwan Al-Sultan tewas usai rumahnya diserang Israel. Foto: Instagram

Direktur RS Indonesia Meninggal, Wamenlu Anis: Kita Semua Berduka

Fajar Nugraha • 2 July 2025 23:47

Jakarta: Israel melancarkan serangan ke arah rumah dari Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza. Akibat serangan itu, Dr Marwan Al-Sultan dikabarkan meninggal dunia.

Kabar meninggalnya Dr Marwan ditanggapi oleh Wakil Menteri Luar Negeri Anis Matta melalui akun Instagramnya.
 

Baca: Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza Meninggal Akibat Serangan Israel.


“Kita semua berduka dan kehilangan atas wafatnya Dr. Marwan al-Sultan, Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina, beserta keluarganya hari ini,” tulis Wamenlu Anis Matta.

“Dr. Marwan dan keluarganya bertahan hingga titik darah penghabisan, di tempat perjuangan yang telah berulang kali dibom dan dihancurkan,” imbuh Wamenlu Anis.

“Semoga Allah SWT mencatat pahala dan syahidnya almarhum berserta keluarganya. Dan kita yang ditinggalkan mendapatkan inspirasi untuk melanjutkan dukungan kita terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina,” lanjut Ketua Partai Gelora itu.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan, Dr Marwan Al-Sultan menjadi martir  bersama dengan beberapa anggota keluarganya, beberapa waktu lalu, setelah pasukan Israel sengaja menargetkan rumahnya di Kota Gaza.

Dr. Marwan sebagai seorang advokat vokal untuk perlindungan warga sipil dan akses medis di Gaza utara. Ia sering memberikan informasi terkini tentang krisis kemanusiaan, khususnya selama operasi militer Israel yang intensif. Pernyataannya menarik perhatian internasional terhadap penargetan fasilitas medis dan runtuhnya sistem perawatan kesehatan Gaza.

Pada Oktober 2024, ia berbicara tentang serangan Israel terhadap Rumah Sakit Indonesia, menekankan kondisi yang serius dan menyerukan perlindungan bagi staf medis, pasien, dan fasilitas itu sendiri.

Perang yang sedang berlangsung telah memperlihatkan pola serangan yang mengganggu terhadap dokter, staf medis, dan fasilitas perawatan kesehatan. Serangan-serangan ini tidak hanya merenggut nyawa para profesional medis tetapi juga melumpuhkan sistem perawatan kesehatan Gaza dan sangat membatasi akses warga sipil terhadap perawatan yang menyelamatkan nyawa.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hingga Juni 2024, 464 fasilitas medis telah diserang dan 727 petugas kesehatan tewas.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)