Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia, Veronica Tan.
Roni Kurniawan • 14 April 2025 17:02
Bandung: Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia, Veronica Tan, meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus pemerkosaan oleh dokter residen anastesi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) FK Unpad, Priguna Anugerah Pratama di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Veronica mengatakan, pihaknya mencoba untuk menelusuri permasalahan hingga terjadinya tindak asusila. Terlebih kejadian tersebut dilakukan ditempat layanan kesehatan yang seharusnya menjadi tempat aman bagi masyarakat.
"Jadi, hari ini kita kunjungan ya. Secara prespektif tentu kita perempuan dan perlindungan anak ya. Jadi hari ini kita mencoba melihat permasalahannya dimana, kita ingin ada efek jera dari hukuman maksimal," ujar Veronica di RSHS Bandung, Senin, 14 April 2025.
Ia menuturkan, oknum dokter tersebut harus mendapatkan hukuman maksimal agar tidak terjadi lagi kasus serupa. Terlebih, profesi dokter saat ini dinilai tercoreng karena ulah oknum tersebut dan membuat masyarakat menjadi trauma untuk mendapatkan layanan kesehatan.
"Jadi, ini adalah seorang oknum sebenarnya yang berbaju dokter ya, tidak menyeluruh, hanya karena seorang oknum yang memang bermasalah, tapi bagaimana hukum yang setimpal yang semaksimalnya untuk diberikan," ucapnya.
Sementara itu, Veronica mengaku akan mendampingi para korban karena mengalami trauma berat atas tindakan dokter tersebut. Trauma healing pun, lanjutnya, diberikan kepada korban agar tetap menjalani aktivitas.
"Karena korban itu kan ada trauma, jalan hidupnya masih panjang, bagaimana menolong korban itu sampai bebas dari trauma, belum lagi efek-efek yang terjadi akibat perlakuan kekerasan seksual ini ya," ungkapnya.
Selain itu, Veronica memastikan akan mengawal kasus tersebut hingga tuntas hingga pelaku mendapatkan hukuman maksimal. "Jadi, dari kementerian PPPA tentu akan mendorong terus mengawal kasus ini, karena sebenarnya kita semua sadar bahwa banyak sekali kasus yang terjadi terhadap perempuan dan anak," tegasnya.