Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto. (X/@bang_dasco)
Riza Aslam Khaeron • 10 April 2025 13:34
Jakarta: Presiden Prabowo Subianto dan Presiden kelima RI sekaligus Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menggelar pertemuan tertutup pada Senin malam, 7 April 2025, di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat.
Pertemuan tersebut berlangsung tanpa kehadiran satu pun elite PDIP maupun Partai Gerindra, dan menjadi sorotan publik karena dilakukan secara tertutup selama kurang lebih satu setengah jam.
Melansir laman UGM pada Kamis, 10 April 2025, pengamat politik UGM, Alfath Bagus Panuntun El Nur Indonesia, S.I.P., M.A., menyatakan bahwa pertemuan antara presiden dan mantan presiden bukan hal baru dalam praktik politik nasional.
Terlebih lagi, Prabowo dan Megawati adalah tokoh sentral dari dua partai nasionalis besar yang pernah menjalin kerja sama pada Pemilu 2009.
"Keduanya memperlihatkan bahwa komunikasi informal elit politik seringkali terjadi dalam ruang-ruang yang sulit diakses oleh publik," kata Alfath.
Menurut Alfath, pertemuan yang berlangsung secara empat mata itu menjadi menarik karena terjadi pasca pemilu dan bertepatan dengan masa transisi pemerintahan. Ia menyebut bahwa pertemuan ini memiliki kemungkinan besar menjadi sarana untuk melakukan konsolidasi kekuasaan dan merumuskan strategi politik jangka panjang.
"Harapan kita justru memperlancar transisi kekuasaan yang dirasa tak cukup mulus sekaligus mengupayakan terwujudnya kohesi nasional," tuturnya.
Baca Juga: Pertemuan Prabowo-Megawati Baik untuk Pemerintahan, Tapi Tantangan Bagi Demokrasi |