Industri Tambang Didorong Manfaatkan Digitalisasi

General Manager APAC Micromine Adam Brew. Foto: Dok istimewa

Industri Tambang Didorong Manfaatkan Digitalisasi

Eko Nordiansyah • 11 November 2025 16:37

Jakarta: Micromine mendukung transformasi digital industri tambang Indonesia di tengah tantangan global dan tekanan terhadap praktik pertambangan yang lebih berkelanjutan. Regional Manager Micromine APAC Fransiskus Nugroho menyoroti, masa depan industri tambang Indonesia.

Fransiskus mengatakan, industri tambang di Indonesia akan ditentukan oleh tiga pilar utama, yaitu data yang terintegrasi dan real-time, pemanfaatan AI dan otomasi, serta komitmen terhadap praktik tambang yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.

Software pertambangan kini bukan lagi sekadar alat bantu, melainkan otak operasional yang menghubungkan seluruh proses, dari eksplorasi hingga produksi,” ujarnya dalam Micromine User Conference (MUC) 2025 dikutip Selasa, 11 November 2025.

General Manager APAC Micromine Adam Brew menegaskan, peran penting teknologi dalam transformasi industri melalui rilis pembaruan perangkat lunak 2026. “Di versi 2026, kami menghadirkan konektivitas dan kecerdasan buatan yang benar-benar mengubah cara tim tambang bekerja, lebih cepat, lebih akurat, dan lebih kolaboratif,” ungkapnya.
 


(Ilustrasi. Foto: Dok Metrotvnews.com)

Teknologi jadi kunci produktivitas berkelanjutan

GM Exploration and Resources Development Group PT Merdeka Copper Gold Tbk Arief Bastian menyebut, evolusi pemodelan geologi dari era manual hingga era machine learning. Ia menekankan pentingnya integrasi data geologi, geofisika, dan geokimia dalam membangun model geologi yang akurat dan adaptif.

“Meski demikian, peran seorang geolog tetap dibutuhkan dalam era machine learning. Karena, geolog memegang peran fundamental dalam mengambil keputusan atas data yang diolah oleh machine learning,” katanya.

Meski memiliki potensi besar dalam eksplorasi mineral seperti nikel, tembaga, dan emas, Chairwoman MGEI Rosalyn Wullandhary mengatakan tanpa pendekatan yang tepat, proses penambangan akan lambat dan tidak berkelanjutan.

Lebih lanjut, Rosalyn menjelaskan bahwa penggunaan teknologi AI yang sudah mendapatkan 'pelatihan' mengenai digital twin (proses membangun model secara digital) dan hyperspectral imaging (foto spektrum permukaan tanah) akan memangkas pekerjaan manual serta mempercepat produktivitas.

"Adopsi teknologi seperti AI, digital twin, dan hyperspectral imaging bisa mempercepat siklus eksplorasi dan memastikan nilai tambah nasional yang berkelanjutan,” ungkapnya.

Senada, Resource Superintendent PT Ceria Nugraha Indotama, Syahril Hidayat membagikan pengalaman langsung bagaimana teknologi dapat mempercepat proses pengolahan data manual dengan menggunakan macro (proses otomasi data dan perhitungan).

"Macro di Micromine mampu memangkas waktu kerja menjadi lebih singkat, yang awalnya butuh dua minggu menjadi dua hari sehingga geolog bisa lebih fokus pada analisis dan interpretasi geologi yang merupakan bagian paling penting dari pekerjaan resource geologist,” ujarnya.

Sementara itu, Mine Engineer PT Stargate Pasific Resources Sabdani Saragih menunjukkan bagaimana Micromine Beyond digunakan dalam perencanaan tambang nikel secara lebih strategis. Sabdani menggunakan perangkat lunak ini untuk mengoptimalkan desain tambang dengan fokus pada efisiensi, profitabilitas, dan kepatuhan terhadap batasan operasional serta lingkungan.

“Dengan menggunakan software Micromine, mining engineer dapat memvalidasi block model yang sudah dibuat oleh geolog dengan lebih mudah sehingga proses perencanaan tambang menjadi lebih akurat dan mudah,” tutupnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)