PDIP Sebut Penggeledahan Rumah Hasto Bentuk Pengalihan Isu OCCRP

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Foto: Medcom/Candra.

PDIP Sebut Penggeledahan Rumah Hasto Bentuk Pengalihan Isu OCCRP

Fachri Audhia Hafiez • 7 January 2025 16:31

Jakarta: Kediaman Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, digeledah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Penggeledahan isu disebut mengalihkan publikasi Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) terhadap Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi).

"Bagi kami, adalah upaya untuk mengalihkan isu dari pengumuman OCCRP yang menempatkan Jokowi sebagai finalis terkorup di dunia tahun 2024," kata juru bicara (jubir) PDIP Guntur Romli melalui keterangan tertulis, Selasa, 7 Januari 2024.

Guntur klaim Jokowi terganggu dan marah atas pengumuman OCCRP itu. Jokowi diklaim melakukan segala cara untuk menutupi publikasi dengan pengerahan buzzer dan intimidasi.

"Ada portal berita yang diintimidasi agar menghapus berita dan pengerahan buzzer di media sosial untuk mendiskreditkan OCCRP dan pihak-pihak yang mendukung agar pengumuman OCCRP dilanjutkan oleh penegak hukum, agar segera memeriksa dugaan korupsi dan pencucian uang Jokowi dan keluarganya," ucap Guntur.
 

Baca juga: KPK Geledah Rumah Hasto Kristiyanto

Kediaman Hasto digeledah penyidik hari ini, 7 Januari 2025. Namun, KPK belum bisa memerinci barang yang dicari penyidik dari rumah Hasto

“Betul, saat ini sedang ada giat penggeledahan yang dilakukan oleh penyidik untuk perkara dengan tersangka HK (Hasto Kristiyanto),” kata juru bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto melalui keterangan tertulis, Selasa, 7 Januari 2025.

Sebelumnya, KPK menetapkan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka suap terkait buronan Harun Masiku. Hasto disebut aktif mengupayakan Harun memenangkan kursi anggota DPR pada Pemilu 2019 melalui proses pergantian antarwaktu (PAW).

Dia juga menjadi tersangka dalam kasus dugaan perintangan penyidikan. Hasto diduga melakukan perintangan dalam kasus suap PAW anggota DPR sejak operasi tangkap tangan (OTT) digelar. Salah satunya dia diduga memerintahkan sejumlah ponsel dirusak dan dibuang.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)