Trump Berencana Hapus Beberapa Tarif Impor Mobil

Presiden AS Donald Trump. (Anadolu Agency)

Trump Berencana Hapus Beberapa Tarif Impor Mobil

Eko Nordiansyah • 27 April 2025 09:13

Washington: Presiden Amerika Serikat Donald Trump berencana untuk membebaskan beberapa produsen mobil dari tarif impor, menurut laporan Financial Times (FT) .

Melansir laman Xinhua, laporan tersebut menyatakan bahwa sebagai bagian dari rencana "penghapusan" tarif, beberapa komponen mobil akan dibebaskan dari bea masuk yang diberlakukan Trump.

Namun, pembebasan tersebut akan tetap memberlakukan tarif 25 persen yang diberlakukan Trump pada semua impor mobil buatan luar negeri. Tarif terpisah sebesar 25 persen pada komponen mobil juga akan tetap berlaku dan dijadwalkan mulai berlaku pada tanggal 3 Mei, menurut FT.

"Meskipun Washington telah melindungi mobil dari tarif 'timbal balik' yang diumumkan pada mitra dagang utama, perusahaan otomotif AS dalam beberapa pekan terakhir telah mendorong untuk mendapatkan pembebasan lebih lanjut," kata FT.

"Kesenjangan tersebut akan menandai kemenangan awal bagi sektor otomotif dan pengunduran diri lain oleh Trump atas tarifnya yang paling agresif di tengah kekhawatiran bahwa tarif tersebut akan meningkatkan harga mobil AS, mengganggu rantai pasokan dan menyebabkan hilangnya pekerjaan," tambah FT.
 

Baca juga: 

Dampak Tarif Trump Disebut Tak Bikin Ekonomi RI Ambruk




(Presiden AS Donald Trump. Xinhua/Hu Yousong)

Tarif impor mobil dikritik

Para eksekutif mobil telah meningkatkan kritik mereka terhadap tarif mobil, dengan Ketua Stellantis John Elkann memperingatkan bahwa "industri mobil Amerika dan Eropa sedang dalam bahaya" karena kebijakan perdagangan Trump, menurut FT.

Pembebasan tarif diharapkan akan membantu meredakan ketegangan perdagangan antara AS dan mitra dagang utama, dan juga akan memberikan kelegaan bagi produsen mobil AS yang telah merasakan dampak negatif dari tarif tersebut.

Namun, beberapa ahli mempertanyakan apakah langkah ini akan cukup untuk menyelesaikan perselisihan perdagangan antara AS dan mitra dagang utamanya, dan juga apakah langkah ini akan cukup untuk melindungi industri otomotif AS dari persaingan global yang semakin ketat.

Langkah ini juga memperlihatkan bahwa Trump masih terus berupaya untuk menegosiasikan kesepakatan perdagangan yang menguntungkan AS, meskipun menghadapi kritik keras dari para pemimpin dunia dan juga dari dalam negeri. (Laura Oktaviani Sibarani)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)