Logo Danantara Indonesia. Foto: Dok Danantara.
M Ilham Ramadhan Avisena • 5 February 2025 09:12
Jakarta: Kehadiran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) disebut membuka peluang pencapaian pertumbuhan ekonomi di angka delapan persen. Pasalnya badan anyar itu bakal menjadi daya pikat bagi penanam modal asing.
"Dengan model seperti ini maka diharapkan foreign direct investment bisa mengalir kencang dan bisa bantu target pertumbuhan ekonomi pemerintah tujuh-delapan persen," kata pengamat BUMN dari Universitas Indonesia Toto Pranoto saat dihubungi, dikutip dari Media Indonesia, Rabu, 5 Februari 2025.
Kehadiran Danantara pascaperevisian UU BUMN menurutnya mampu mendorong pengelolaan perusahaan-perusahaan BUMN menjadi lebih baik. Perusahaan yang dimiliki negara disebut bakal mampu meningkatkan penciptaan nilai dan membuat kinerjanya bisa setara dengan Temasek atau pun SASAC.
Danantara, kata Toto, tak berarti meniadakan peran Kementerian BUMN. Itu karena Kementerian BUMN bakal menjadi pengawas Danantara yang berperan sebagai eksekutor. "Kementerian BUMN dalam UU tersebut difungsikan sebagai dewas saja, executing agency-nya adalah BP Danantara," terang dia.
Nantinya, semua aksi korporasi BUMN hingga penunjukkan dewan direksi dan dewan komisaris bakal menjadi kewenangan dari Danantara. Namun jika pemerintah tak setuju, maka Kementerian BUMN dapat mengeksekusi satu lembar saham seri A untuk melakukan veto.
"Jadi menurut saya ini mekanisme governance yang cukup sehat," ungkap Toto.
Baca juga: Danantara Terbentuk, Ini Dia 10 Poin Perubahan di RUU BUMN |