Ilustrasi. Foto: Dok MI
New York: Indeks Dolar AS (DXY) pulih dari dekat level terendah harian. Kenaikan dolar dipicu sentimen yang berubah saat Presiden AS Donald Trump mengeluh bahwa Tiongkok tidak memenuhi kesepakatan yang dinegosiasikan antara kedua pihak di Swiss.
Melansir FXStreet, Sabtu, 31 Mei 2025, DXY, yang melacak nilai dolar AS terhadap sekeranjang enam mata uang, naik 0,11 persen menjadi 99,44.
Selain itu, dolar AS pulih dari beberapa kerugian meskipun mengalami penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS setelah laporan inflasi yang kuat, yang membuat para pedagang berharap bahwa Federal Reserve AS (The Fed) akan melonggarkan kebijakan pada tahun 2025.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS sedang turun. Imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun turun dua basis poin menjadi 4,40 persen, sementara imbal hasil riil AS juga turun dengan jumlah yang sama menjadi 2,086 persen, sedikit di bawah penutupan 29 Mei.
(Ilustrasi dolar AS. Foto: Dok MI)
Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi (PCE) Inti AS turun di bulan April dibandingkan dengan pertemuan bulan Maret. Data lain menunjukkan bahwa Indeks Sentimen Konsumen Universitas Michigan (UoM) dalam pembacaan akhir bulan Mei meningkat dibandingkan dengan perkiraan, sementara ekspektasi inflasi menurun.
PCE inti AS di bulan April menunjukkan evolusi proses disinflasi, yang didorong oleh suku bunga restriktif The Fed. Pembacaan berada di 2,5 persen yoy, turun dari 2,6 persen. Inflasi umum berada di 2,1 persen yoy, dibawah kenaikan 2,3 persen pada bulan Maret.
Fed kirim sinyal pelonggaran kebijakan moneter
Pejabat Federal Reserve muncul di media pada hari Kamis, menekankan bahwa kebijakan moneter berada dalam posisi yang baik dan bahwa akan memerlukan waktu untuk melihat pergeseran dalam keseimbangan risiko untuk mandat ganda The Fed.
Presiden Fed San Francisco Mary Daly mengatakan pasar tenaga kerja dalam kondisi solid dan mengungkapkan bahwa tidak akan mencapai target inflasi dua persen pada tahun 2025. Meskipun demikian, ia mengatakan bahwa jika pekerjaan solid dan proses disinflasi berlanjut, akan masuk akal untuk memangkas suku bunga dua kali seperti yang diharapkan pasar.
Pasar uang menunjukkan bahwa para pedagang memperkirakan 52 basis poin pelonggaran menjelang akhir tahun, setelah rilis data AS, menurut data Prime Market Terminal.