Ilustrasi. Foto: Dok Metrotvnews.com
Insi Nantika Jelita • 5 June 2025 14:26
Jakarta: Kepala Ekonom Trimegah Sekuritas Indonesia Fakhrul Fulvian menyatakan, stimulus yang ada belum cukup untuk memulihkan ekonomi sepenuhnya. Menurutnya, langkah selanjutnya yang harus diambil pemerintah adalah mengakselerasi belanja negara yang sempat tertunda di awal tahun akibat realokasi anggaran.
"Kembalinya belanja pemerintah akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja di sektor-sektor yang sebelumnya terdampak seperti konstruksi, perhotelan dan perdagangan," kata dia kepada Media Indonesia, Kamis, 5 Juni 2025.
Fakhrul pun menekankan pentingnya eksekusi belanja pemerintah yang transparan dan tepat sasaran. Harapannya, belanja negara dapat mencapai kinerja maksimal (full throttle) pada paruh kedua tahun ini. Selain sebagai pendorong ekonomi riil, kembalinya belanja pemerintah juga diyakini akan mengubah persepsi pelaku ekonomi secara positif.
Di pasar modal, minat investor terhadap Indonesia, baik dari dalam maupun luar negeri dianggap masih tinggi, dan para pemilik modal menantikan sinyal positif dari pemerintah.
Jika ekspektasi perbaikan ekonomi dapat terpenuhi, Fakhrul memperkirakan aliran modal asing akan kembali masuk ke Indonesia, meskipun kondisi global masih bergejolak. Dalam skenario tersebut, nilai tukar rupiah diperkirakan dapat menguat ke bawah level Rp16.000 per USD, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa menguat menuju level 7.750.
Baca juga:
Tak Cukup Kuat, Paket Stimulus Sulit Dongkrak Daya Beli |