Polisi di lokasi penembakan di Museum Yahudi Washington, Amerika Serikat. Foto: CBS
Fajar Nugraha • 22 May 2025 11:36
Washington: Sebanyak dua staf kedutaan Israel tewas di luar museum Yahudi di pusat kota Washington DC, Amerika Serikat (AS). Para korban, seorang pria dan wanita, ditembak saat keluar dari sebuah acara di Museum Yahudi Capitol.
Sumber-sumber mengatakan kepada BBC menambahkan bahwa insiden itu tampaknya disengaja.
Penembakan itu terjadi pada pukul 21:05 waktu setempat di sekitar 3rd dan F Streets NW, sebuah area dengan banyak tempat wisata, museum, dan gedung-gedung pemerintah, termasuk kantor lapangan FBI di Washington.
Laporan-laporan menunjukkan bahwa beberapa karyawan kedutaan Israel berada di sebuah acara museum pada saat penembakan itu terjadi.
"Dua staf Kedutaan Israel dibunuh tanpa alasan malam ini di dekat Museum Yahudi di Washington DC," kepala Keamanan Dalam Negeri AS Kristi Noem memposting di X, seperti dikutip BBC, Kamis 22 Mei 2025.
"Mohon doakan keluarga para korban. Kami akan membawa pelaku bejat ini ke pengadilan,” ujar Noem.
Duta Besar Israel untuk PBB menyebut insiden itu sebagai "tindakan bejat terorisme anti-Semit".
"Melukai diplomat dan komunitas Yahudi sudah melewati batas," tulis Duta Besar Danny Danon di X.
"Kami yakin bahwa otoritas AS akan mengambil tindakan tegas terhadap mereka yang bertanggung jawab atas tindakan kriminal ini,” imbuh Danon.
Insiden tersebut memicu respons besar-besaran dari pihak kepolisian dan menutup beberapa jalan utama di kota tersebut. Para korban diidentifikasi sebagai seorang pria dan wanita, demikian dilaporkan media lokal, tetapi nama mereka belum dirilis.
Seorang juru bicara kedutaan Israel mengonfirmasi bahwa dua anggota staf ditembak "dari jarak dekat" saat menghadiri acara di museum tersebut.
"Kami memiliki kepercayaan penuh kepada otoritas penegak hukum di tingkat lokal dan federal untuk menangkap si penembak dan melindungi perwakilan Israel dan komunitas Yahudi di seluruh Amerika Serikat," kata Juru Bicara Tal Naim Cohen.
Duta besar Israel dilaporkan tidak berada di acara museum tersebut pada saat penembakan terjadi, demikian dilaporkan media AS.
Pencarian sedang dilakukan untuk mencari penyerang. Sumber-sumber mengatakan kepada CBS, mitra BBC di AS, bahwa tersangka adalah seorang pria berjanggut yang mengenakan celana jins biru dan jaket biru.
Kampus Capitol Georgetown University juga dikunci, menurut CBS.
"Ketika kami hendak pergi, polisi dan petugas keamanan ada di lantai bawah dan memberi tahu kami bahwa kami tidak boleh pergi," kata seorang mahasiswa, yang dikunci di gedung mereka selama lebih dari satu jam.
"Dan mereka masih di sini memberi tahu kami bahwa kami tidak boleh pergi,” ungkap CBS.
Ted Deutch, CEO Komite Yahudi Amerika, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa organisasinya menjadi tuan rumah acara tempat serangan itu terjadi.
"Kami sangat terpukul bahwa tindakan kekerasan yang tak terkatakan terjadi di luar tempat tersebut," kata Deutch.
"Saat ini, sambil menunggu informasi lebih lanjut dari polisi tentang apa yang sebenarnya terjadi, perhatian dan hati kami hanya tertuju pada mereka yang terluka dan keluarga mereka."