Banjir Jakarta Utara, Jalan Sunter-Yos Sudarso Macet Parah

Jakarta: Wilayah Sunter, Jakarta Utara, tergenang banjir. Sebabnya, hujan lebat pada Rabu, 16 Juli 2025 malam pukul 20.00-21.00 WIB. Jalan Yos Sudarso, Sunter Jaya, Jakarta Utara tergenang banjir dengan ketinggian 10-15 sentimeter.

Banjir yang menggenangi jalan utama ini, mengakibatkan kemacetan yang cukup parah di Yos Sudarso tepatnya dari arah Sunter Kodamar, hingga ke jembatan Sunter-Kelapa Gading.

Petugas TRC BPBD DKI JAKARTA, Andi Rustandi, mengatakan banjir memang kerap terjadi di Jalan Yos Sudarso, tepatnya sebelum flyover Pom Bensin Sunter-Kelapa Gading.

"Banjir ini diakibatkan oleh air hujan dengan intensitas lebat, hingga jalan utama Yos Sudarso yang mengarah ke Tanjung Priok, terdapat genangan dengan ketinggian 10-15 sentimeter," kata Andi, Rabu, 16 Juli 2025, ditemui di lokasi.
 

Baca: Wapres Gibran Tinjau Lokasi Terdampak Banjir di Ciledug Tangerang

Hingga pukul 23.00 WIB banjir sudah semakin surut. Hal ini juga dikarenakan hujan yang telah berhenti. Tidak menutup kemungkinan akan kembali tergenang bila hujan lebat turun lagi.

"Untuk saat ini, debit air sudah cukup surut dengan ketinggian 5-10 sentimeter," kata Andi.

Andi mengatakan kemacetan parah terjadi pada pukul 20.30 saat hujan masih mengguyur ibukota. Hal ini dikarenakan banyaknya motor yang mogok.

"Ya, tadi saat pukul 20.30 pas masih hujan itu macet karena banyak yang mogok. Sekarang sudah kondusif, aman dan lancar," katanya.

"Memang di sini sering banjir apalagi hujan sampai tiga jam biasanya itu sampai 20 sentimeter ketinggian genangannya dan jalan tidak bisa dilalui," sambung Andi.

Sementara, banjir juga menggenangi jalan akses menuju Sunter Indah, tepatnya di Jalan Mitra Sunter hingga Jalan Danau Indah Raya. Salah satu pengemudi motor yang mogok, Willy, mengatakan dirinya mengalami mogok di daerah Kelapa Gading, dan terpaksa mendorong motornya hingga ke Sunter.

"Pulang kerja saya, dari Bekasi Harapan Indah, udah mogok dari dekat Kelapa Gading, banjir nutup mesin saya," kata Willy.

Willy yang juga membonceng istrinya, terpaksa harus mendorong. Istrinya pun berjalan kaki di belakang motornya.

"Boncengan saya, mau ke Sunter, rumah di Sunter," kata Willy.