Harga Emas Cenderung Menguat, Ini yang Harus Dilakukan Investor

Jakarta: Harga emas dunia (XAU/USD) menguat pada perdagangan Rabu, 20 Agustus 2025, bergerak dari area USD3.330 menuju kisaran USD3.350 seiring mencuatnya ketidakpastian politik di Washington yang menekan dolar AS dan imbal hasil riil.

Katalis utama hari ini berasal dari meningkatnya tekanan politik terhadap bank sentral AS yang oleh pelaku pasar dibaca sebagai potensi gangguan terhadap independensi kebijakan sehingga mendorong minat lindung nilai pada bullion.

Di saat bersamaan, pelaku pasar juga menanti rilis risalah rapat The Fed Agustus serta agenda pidato Ketua Jerome Powell di Jackson Hole, yang berpotensi memberi petunjuk arah suku bunga ke depan. Secara teknikal, menurut analisa dari Dupoin Futures Indonesia, Andy Nugraha, kombinasi pola candlestick dan pergerakan Moving Average mengonfirmasi tren bullish pada XAU/USD kembali menguat.

"Momentum naik tampil lebih solid dibanding awal pekan," ujar Andy dalam keterangan tertulis, Kamis, 21 Agustus 2025.

Ia memetakan dua level operasional kunci untuk sesi hari ini bila dorongan beli berlanjut, harga berpotensi menguji resistensi terdekat di sekitar USD3.357. Sebaliknya, apabila terjadi jeda atau pullback, area USD3.325 dipandang sebagai support pertama yang layak diawasi. Selama harga bertahan di atas support tersebut, bias intraday tetap konstruktif; penembusan bersih di atas resistance akan mengaktifkan ruang kenaikan tambahan.
 

Dolar AS tertekan faktor domestik

Dari sisi fundamental, nada dolar sedikit melemah di tengah sorotan politik domestik AS. Indeks Dolar (DXY) tercatat menurun tipis sekitar 0,05 persen ke 98,21, sementara imbal hasil Treasury AS bergerak turun di sepanjang kurva yield acuan 10 tahun mendekati 4,281 persen dan imbal hasil riil turun menuju 1,931 persen.

Kombinasi dolar yang rapuh dan real yield yang mundur historisnya mendukung kinerja emas, karena menurunkan biaya peluang memegang aset. Namun demikian, Andy menekankan pasar tetap sensitif terhadap headline; perubahan cepat pada persepsi kebijakan bisa memperkecil atau memperlebar rentang gerak XAU/USD dalam waktu singkat.

Ekspektasi terhadap pertemuan The Fed September masih condong ke pemangkasan suku bunga seperempat poin. Probabilitas pasar terbaru mengindikasikan peluang sekitar 85 persen untuk penurunan 25 bps, sementara skenario pemangkasan 50 bps yang sempat menguat paska rilis IHK kini berkurang setelah kejutan dari data IHP (PPI) Juli. Bagi emas, skenario “soft easing” seperti ini cenderung suportif, meski tidak selalu memicu reli tajam apabila disertai narasi kehati-hatian dari pejabat The Fed.

Proyeksi harian harga emas

Dalam kerangka proyeksi harian, Andy merekomendasikan pendekatan berbasis level. Skenario dasar yaitu harga melanjutkan uptrend untuk menguji USD3.357, penutupan intraday di atas area ini akan membuka peluang pergerakan menuju zona supply berikutnya.

Terjadi koreksi teknikal menuju USD3.325, bila level ini bertahan, potensi “buy the dip” masih valid, tetapi penembusan tegas di bawahnya akan menunda bias bullish dan mengembalikan harga ke area konsolidasi sebelumnya. Dalam konteks headline-driven market, disiplin manajemen risiko penempatan stop loss yang adaptif terhadap volatilitas dan ukuran posisi yang terukur tetap menjadi kunci.

Prediksi harga emas hari ini menempatkan XAU/USD dalam konfigurasi bullish berhati-hati, dorongan naik mendapat dukungan dari pelemahan dolar dan penurunan yield, serta harapan penurunan suku bunga pada September. Namun, validasi kenaikan membutuhkan konfirmasi di atas resistance intraday.

“Sampai sinyal itu hadir, pasar cenderung mempertahankan bias positif dalam rentang terukur dengan fokus pada USD3.357 sebagai rintangan terdekat dan USD3.325 sebagai pijakan utama,” ujar Andy.