Pemerintah Kebut Swasembada Gula

Panen raya tebu di kawasan kebun milik PT. Muria Sumba Manis, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. MI/Naufal Zuhdi

Pemerintah Kebut Swasembada Gula

Naufal Zuhdi • 20 August 2025 11:10

Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama dengan Menteri Transmigrasi (Mentrans) Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara melakukan panen raya tebu di kawasan kebun milik PT. Muria Sumba Manis, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa, 19 Agustus 2025.

"Di lokasi ini hadir sebuah industri penting untuk mendukung tercapainya ketahanan sekaligus kewaspadaan pangan, utamanya gula. Ini menjadi salah satu prioritas Presiden Prabowo Subianto," ujar AHY dikutip Rabu, 20 Agustus 2025.

AHY mengungkapkan, kehidaran pihaknya di Sumba Timur ini merupakan bagian dari komitmen mengawal elemen penting, khususnya bagaimana seluruh daerah Indonesia terutama daerah yang selama ini dinyatakan tertinggal karena tingkat kemiskinan masih tinggi, serta tantangan alam yang tidak mudah dapat terus berkembang.

"Di sini cuacanya sangat menantang, panas, tanah kering, berbatu, tandus, dan sulit dikembangkan menjadi perkebunan. Namun, justru di balik semua tantangan alam itu, ada potensi luar biasa. Hal ini membutuhkan teknologi, inovasi, sekaligus keberanian pemerintah dan dunia usaha untuk membuka lahan-lahan yang secara alami dianggap mustahil bisa menghadirkan industri yang sukses, termasuk industri gula," tegas AHY.
 

Baca juga: 

SGN Harus Segera Beli Gula Petani, Mumpung Danantara Sudah Siapkan Dana Rp1,5 Triliun



(Ilustrasi. Foto: Dok PTPN)

Ia menyampaikan, meski menghadapi tantangan utamanya dari alam, PT MSM yang berlokasi di Sumba Timur bisa menghasilkan gula dengan kualitas baik berkat treatment teknologi tinggi sehingga bisa semakin kompetitif di dalam negeri, bahkan juga dunia.

AHY menyampaikan, industri gula PT MSM telah berhasil menyerap sebanyak 3.500 tenaga kerja tetap bahkan bisa mencapai 6.000 tenaga kerja yang terserap saat memasuki musim panen.

"Artinya, dengan dukungan industri yang baik dan infrastruktur memadai jalan, pelabuhan, serta fasilitas lainnya produktivitas bisa terus ditingkatkan. Kawasan ini juga tidak hanya difokuskan untuk gula, tetapi bisa dikembangkan bagi sektor lain agar masyarakat lebih nyaman," tutur AHY.

Produktivitas lebih tinggi

Di kesempatan yang sama, Mentrans Iftitah menyatakan bahwa kawasan Melolo menjadi bukti bahwa tanah kering dan tandus justru bisa memberikan peluang besar.

"Curah hujan rendah menghasilkan kadar gula lebih tinggi dibanding Jawa dan Sumatera, sehingga dari segi produktivitas jauh lebih baik," ungkap Iftitah.

Selain itu, Iftitah mengatakan bahwa Kementrans juga akan memperbarui Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT MSM yang sebelumnya telah disepakati pada 2017 silam.

"MoU tersebut sedang diperbarui agar tidak hanya terkait lahan, tetapi juga menyerap tenaga kerja dari transmigran. Targetnya, 50 persen lahan HGU yang dimiliki PT MSM akan dikembangkan, sementara 50 persen lainnya dari HPL transmigrasi juga akan dikembangkan. Proyeksi ke depan, dalam 6–7 tahun, dari lahan transmigrasi 10 ribu hektare hingga rencana 16 ribu hektare, bisa menyerap 11.200 tenaga kerja," jelas Iftitah.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)