Tambah Pahala, Ini 9 Amalan Sunnah Saat Bulan Ramadan

Ilustrasi: Freepik

Tambah Pahala, Ini 9 Amalan Sunnah Saat Bulan Ramadan

Riza Aslam Khaeron • 13 March 2025 10:52

Jakarta: Bulan Ramadan merupakan momentum terbaik bagi umat Islam untuk memperbanyak amal kebaikan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selain kewajiban puasa, ada berbagai amalan sunnah yang dianjurkan untuk menambah pahala selama bulan suci ini.

Melansir laman DPD PKS Tangerang pada Kamis, 13 Maret 2025, berikut adalah 9 amalan sunnah yang sangat dianjurkan selama Ramadan.
 

Makan Sahur

Mengutip laman DPD PKS Tangerang pada Kamis, 13 Maret 2025, Rasulullah SAW bersabda, “Bersahurlah kalian, karena pada santap sahur terdapat berkah.” (H.R. Bukhari No. 1923, Muslim No. 1095).

Sahur dianjurkan meskipun hanya seteguk air. Bahkan, dalam riwayat lain Rasulullah SAW juga menyebutkan bahwa sahur adalah pembeda antara puasa umat Islam dan puasa umat terdahulu (Ahli Kitab). Beliau bersabda:

Perbedaan antara puasa kita dan puasa Ahli Kitab adalah pada makan sahur.” (H.R. Muslim No. 1096).
 

Menyegerakan Berbuka Puasa

Rasulullah SAW bersabda:

Para sahabat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah manusia yang paling bersegera dalam berbuka puasa, dan paling akhir dalam sahurnya.” (H.R. Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubra No. 7916.)

Menyegerakan berbuka puasa segera setelah azan Maghrib sangat dianjurkan. Rasulullah SAW biasa berbuka dengan kurma segar, kurma kering, atau seteguk air jika tidak ada makanan.
 

Memberikan Makanan Berbuka Puasa

Mengutip laman DPD PKS Tangerang pada Kamis, 13 Maret 2025, Rasulullah SAW bersabda:

Barang siapa yang memberikan makanan untuk berbuka bagi orang berpuasa maka dia akan mendapatkan pahala sebagaimana orang tersebut, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang itu.” (H.R. At Tirmidzi No. 807)

Memberikan makanan untuk berbuka puasa tidak hanya dianjurkan kepada keluarga, tetapi juga kepada tetangga dan orang yang membutuhkan.
 

Memperbanyak Doa

Doa orang yang berpuasa tidak akan ditolak oleh Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda: “Ada tiga manusia yang doa mereka tidak akan ditolak: 1. Doa orang yang berpuasa sampai dia berbuka, 2. Pemimpin yang adil, 3. Doa orang teraniaya. (HR. Tirmidzi).

Rasulullah SAW juga mengajarkan doa khusus saat berbuka puasa: “Dzahaba azh-zhamau, wabtalatil ‘uruqu, wa tsabatal ajru insya Allah” (Telah hilang rasa haus, urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan, insya Allah). (HR. Abu Dawud).
 
Baca Juga:
Bolehkah Sikat Gigi saat Puasa? Ini Pandangan Ulama dan Hadis
 

Salat Tarawih

Melaksanakan salat Tarawih merupakan sunnah yang sangat dianjurkan. Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang shalat malam pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap ganjaran dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang lalu.” (H.R. Bukhari No. 37, Muslim No. 759).

Salat Tarawih biasanya dilakukan secara berjamaah di masjid setelah salat Isya.
 

Tadarus Al-Qur'an

Pada bulan Ramadan, Rasulullah SAW lebih giat dalam bertadarus Al-Qur'an. Mengutip laman DPD PKS Tangerang pada Kamis, 13 Maret 2025, Ibnu Abbas RA mengisahkan:

Jibril menemuinya pada tiap malam bulan Ramadan, dan dia bertadarus Al-Quran bersamanya.” (HR. Bukhari). Rasulullah SAW juga menekankan pentingnya memperbanyak bacaan Al-Qur'an dan menyelesaikan khataman Al-Qur'an selama bulan Ramadan.
 

Bersedekah

Sedekah di bulan Ramadan memiliki keutamaan tersendiri.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah manusia yang paling dermawan, dan kedermawanannya semakin menjadi-jadi saat Ramadhan apalagi ketika Jibril menemuinya. Dan, Jibril menemuinya setiap malam bulan Ramadhan dia bertadarus Al Quran bersamanya. Maka, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam benar-benar sangat dermawan dengan kebaikan laksana angin yang berhembus.” (H.R. Bukhari No. 3220).

Rasulullah SAW mencontohkan bahwa sedekah tidak hanya berupa uang, tetapi juga makanan, pakaian, dan bantuan lainnya kepada mereka yang membutuhkan.
 

I'tikaf

I'tikaf terutama di sepuluh hari terakhir Ramadan sangat ditekankan oleh Rasulullah SAW.

Dahulu Nabi SAW i’tikaf di setiap Ramadan selama sepuluh hari. Tatkala pada tahun beliau wafat, beliau i'tikaf selama dua puluh hari,” (H.R. Bukhari No. 694, Ahmad No. 8662, Ibnu Hibban No. 2228,  Al Baghawi No. 839, Abu Ya’la No. 5843,  Abu Nu’aim dalam Akhbar Ashbahan, 2/53).

Rasulullah SAW melakukan i'tikaf di Masjid Nabawi, meninggalkan urusan dunia, dan hanya fokus beribadah kepada Allah SWT.

Adapun Aisyah menceritakan:

"Bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan sampai beliau diwafatkan Allah, kemudian istri-istrinya pun i’tikaf setelah itu.” (H.R. Bukhari, No. 2026, Muslim No. 1171, Abu Daud No. 2462. Ahmad No. 24613, dan lainnya)
 

Mengejar Malam Lailatul Qadar

Rasulullah SAW mengajarkan umat Islam untuk berusaha mencari malam Lailatul Qadar, terutama pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir Ramadan.

Beliau bersabda: "Carilah Lailatul Qadar di sepuluh malam terakhir Ramadan, pada malam-malam ganjil" (HR. Bukhari).

Rasulullah SAW juga menganjurkan umatnya untuk berdoa dengan doa yang diajarkan kepada Aisyah RA: "Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'anni (Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf, mencintai kemaafan, maka ampunilah aku)."

Dengan mengamalkan sunnah-sunnah ini, diharapkan Ramadan tahun 2025 menjadi penuh dengan pahala dan keberkahan bagi umat Islam.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Surya Perkasa)