Ilustrasi. Foto: Freepik.
Husen Miftahudin • 28 May 2025 11:34
Jakarta: Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada Mei 2025 masih berada di jalur ekspansi. Adapun IKI pada Mei ini berada tercatat di level 52,11 poin.
Hal tersebut, berbanding terbalik dengan data Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dikeluarkan S&P Global pada April 2025 yang turun menjadi 46,7 dari 52,4 pada Maret 2025.
"Saya lebih percaya PMI S&P Global daripada IKI Kemenperin. Artinya industri manufaktur kita masih loyo," ucap Direktur Ekonomi Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda saat dihubungi, dikutip Rabu, 28 Mei 2025.
"Saya lebih memilih melihat PMI sebagai indikator ekonomi karena berhubungan dengan data dan sebagainya. Sedangkan IKI hanya mengukur keyakinan yang memang tidak ada patokan pastinya," tambah dia.
Huda menyebutkan, dirinya tidak merasa kaget apabila survei IKI menunjukkan hasil ekspansi. "Jika pemerintah bertanya kepada sampel industri bagaimana apakah yakin dengan kondisi industri yang sekarang, maka sebagian besar pasti jawabannya adalah masih yakin," urai dia.
"Sedangkan Purchasing Managers Index mengukur belanja perusahaan, produksi, hingga persediaan baru. Jadi IKI mengukur keyakinan, sedangkan PMI mengukur aktivitas ekonomi perusahaan," sambung Huda.
Baca juga: Kepercayaan Industri Indonesia Masih Ekspansi di Tengah Perang Dagang |