Khofifah Sebut Wilayahnya Jadi Penopang Ketahanan Pangan RI

Ilustrasi. Foto: dok Etienne Girardet/ADB.

Khofifah Sebut Wilayahnya Jadi Penopang Ketahanan Pangan RI

Amaluddin • 26 May 2025 08:17

Surabaya: Jawa Timur siap menjadi penyangga kebutuhan beras untuk seluruh Indonesia lantaran mempunyai cadangan terbesar secara nasional. Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, mengatakan kondisi ini terjadi berkat dukungan sejumlah pihak.

"Produktivitas padi di Kabupaten Ngawi menjadi tulang punggung keunggulan pertanian Jatim, bahkan dari tahun ke tahun selalu produktivitas padinya tertinggi se-Indonesia," kata Khofifah Minggu, 25 Mei 2025.
 

Baca: Tekan Inflasi, Farhan Bakal Masifkan Gerakan Pangan Murah di Bandung
 
Khofifah menjelaskan hasil panen beras Jatim telah diserap oleh Bulog Kanwil Jawa Timur. Dari target penyerapan sebesar 585.581 ton setara beras untuk periode Februari hingga Mei 2025, sebanyak 478.757 ton telah terserap hingga 22 Mei 2025 atau setara 81,76%.

Tak hanya itu, data terbaru per 23 Mei 2025 menunjukkan bahwa cadangan beras nasional mencapai 3,867 juta ton. Dari jumlah tersebut, stok beras di Bulog Kanwil Jawa Timur tercatat sebesar 868.208 ton - atau 22,45% dari total cadangan nasional, menjadikannya yang tertinggi di Indonesia.

"Artinya apa, Jawa Timur saat ini bukan hanya cukup untuk dirinya sendiri, tapi juga siap menyuplai kebutuhan beras daerah lain di seluruh Indonesia," katanya.

Menurutnya capaian ini merupakan hasil sinergi kuat antara petani, pemerintah daerah, Bulog, dan Kementerian Pertanian. Ia menyebut pertumbuhan sektor pertanian Jatim sangat signifikan, baik terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) daerah maupun kontribusi terhadap PDB nasional.

Keberhasilan lanjut Khofifah tak lepas dari dukungan alat dan mesin pertanian (alsintan), bibit unggul, pupuk khususnya pupuk organik, serta manajemen tanam yang efisien. 

"Penggunaan pupuk organik secara maksimal seperti di Ngawi menjadikan tanah lebih subur dan ekosistem pertanian lebih sehat,” ucapnya.

Khofifah menegaskan bahwa kondisi ini harus terus dijaga melalui kolaborasi antara seluruh elemen, termasuk peran aktif Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), petani milenial, dan dukungan penuh dari pemerintah pusat.

"Ekosistem pertanian di Ngawi sudah sangat baik. Ini contoh kolaborasi yang harus dijaga dan dicontoh," ujarnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)