Isu Reshuffle, Pengamat Nilai Menteri Bikin Gaduh Berpotensi Diganti

Pengamat politik Hendri Satrio. Foto: Dok Metrotvnews.com.

Isu Reshuffle, Pengamat Nilai Menteri Bikin Gaduh Berpotensi Diganti

Yakub Pryatama Wijayaatmaja • 27 May 2025 10:39

Jakarta: Analis komunikasi politik Hendri Satrio menyoroti isu perombakan atau reshuffle kabinet pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Menurut dia, kalau memang perombakan terjadi, menteri yang kerap membuat gaduh bisa menjadi sasaran.

"Jadi indikatornya sih ini aja, bikin gaduh sama tidak bisa me-manage stakeholder, ada enggak menteri yang masuk ke dua kategori ini?" ujar Hendri, Selasa, 27 Mei 2025. 

Ia mencontohkan kasus pergantian Satryo Brodjonegoro dari posisi Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Menristekdikti) yang digantikan Brian Yuliarto. Menurutnya, Satryo diganti karena memenuhi dua kriteria tersebut.

Ia membaca Presiden Prabowo tak suka menteri yang gaduh. Kala itu, Satryo juga menjadi perbincangan lantaran didemo pegawainya sendiri.

"Demo di mana-mana, kemudian ada isu bahwa bayaran kuliah UKT itu bakal naik gara-gara efisiensi. Terus yang kedua, tidak bisa me-manage stakeholdernya. Waktu itu stakeholdernya Pak Menteri siapa? Ya itu karyawan di kementeriannya saja demo saat itu," jelasnya.
 

Baca juga: Jawab Isu Reshuffle Kabinet Merah Putih, Mensesneg: Alhamdulillah Belum Ada

Peluang PDI Perjuangan gabung pemerintahan

Hendri membaca PDI Perjuangan (PDIP) akan tetap berada di luar Kabinet Merah Putih. Kendati, isu bergabungnya PDIP ke pemerintahan kerap muncul.

"Memang tidak berada di jajaran menteri, tapi dia berada di posisi-posisi yang sudah ditempati oleh PDI Perjuangan sebelumnya. Dan itu tidak diganggu oleh Pak Prabowo," ujarnya.

Ia mencontohkan posisi Puan Maharani tetap menjabat sebagai Ketua DPR. Beberapa duta besar juga masih terafiliasi PDIP.

"Oke ada Undang-Undang MD3-nya, tapi faktanya tetap Puan yang menjadi ketua. Dubes juga ada," ujar dia.

Hensa menilai kondisi ini tercipta berkat hubungan yang terjaga baik antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Prabowo.

"Jadi maksud saya ya memang tidak terlihat masuk ke pemerintahan, tapi kenikmatannya tidak diambil gitu oleh Pak Prabowo," ujarnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)