Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto: BPMI Setpres
Fajar Nugraha • 20 June 2025 08:05
St.Petersburg: Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan pada Kamis, 19 Juni 2025, kesediaannya bertemu dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. Namun, ia mempertanyakan legitimasi kepemimpinan Ukraina untuk menandatangani kesepakatan final.
Putin berbicara dalam sebuah pertemuan dengan para kepala kantor berita internasional utama di St. Petersburg bahwa ia siap bertemu dengan semua orang, termasuk Zelensky. Namun, ia berpendapat bahwa fokus utamanya bukanlah perundingan itu sendiri, melainkan siapa yang akhirnya akan menandatangani kesepakatan.
“Kami tidak peduli siapa yang melakukan negosiasi. Saya bahkan siap untuk bertemu. Namun, tanda tangan harus dari otoritas yang sah,” tegas Putin, seperti dikutip Anadolu, Jumat 20 Juni 2025.
Ia mempertanyakan legitimasi Zelensky karena masa jabatannya menurut konstitusi telah berakhir dan tidak dapat diperpanjang, bahkan dalam kondisi perang.
Selain itu, Putin meragukan sikap netral Jerman sebagai mediator konflik ini, “dapatkah Jerman berkontribusi lebih dari AS sebagai mediator?” Pemimpin Rusia tersebut menyorot dukungan militer Jerman untuk Ukraina sebagai bukti bias Berlin.
Putin juga mengungkit kembali Turki yang sebelumnya telah memainkan peran penting dalam upaya perdamaian Ukraina pada tahun 2022, dan menyalahkan Barat karena menyabotase perjanjian yang hampir selesai di Istanbul.
“Presiden Erdogan pantas mendapatkan ucapan terima kasih,” kata Putin.
Ia menyebut bahwa dialog di Istanbul memiliki "dimensi kemanusiaan," karena Erdogan terus berupaya mencapai solusi damai.
Pertukaran tahanan kedua negara diketahui telah selesai dilakukan, melibatkan 500 tentara Ukraina dan 400 tentara Rusia, lebih dari 6.000 jenazah telah dikembalikan dengan 3.000 lainnya siap diserahkan, kata Putin.