Mengenal Jenis-jenis Intangible Asset yang Bisa Bikin Investor Raup Cuan Berlimpah

Ilustrasi. Foto: paper.id

Mengenal Jenis-jenis Intangible Asset yang Bisa Bikin Investor Raup Cuan Berlimpah

Husen Miftahudin • 28 July 2025 14:05

Jakarta: Aset tak berwujud atau intangible asset sering kali diabaikan, padahal bisa menjadi sumber keuntungan besar bagi perusahaan dan investor. Berikut lima jenis intangible asset yang bernilai tinggi, lengkap dengan cara menghitung nilainya, seperti dilansir dari laman Indodax dan Deposito BPR.
 

Lima jenis intangible asset


1. Hak paten
Hak paten mencakup teknologi AI, formula obat, atau desain produk unik. Nilainya dihitung berdasarkan biaya pengembangan dan potensi royalti yang dihasilkan. Perusahaan besar seperti Pfizer dan Samsung bahkan memperoleh hingga 30 persen dari total laba mereka melalui pendapatan paten.

2. Merek dagang
Merek dagang seperti logo Coca-Cola atau slogan 'Just Do It' milik Nike juga termasuk aset bernilai tinggi. Merek ternama dapat bernilai hingga puluhan miliar dolar. Untuk perlindungan hukum, pemilik disarankan mendaftarkan merek ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual.

3. Hak cipta
Hak cipta meliputi karya seperti lagu, buku, atau perangkat lunak. Keuntungan yang diperoleh berupa pendapatan pasif dari royalti seumur hidup plus 70 tahun sesuai Undang-Undang Hak Cipta.

4. Goodwill
Goodwill muncul dari reputasi atau loyalitas pelanggan, seperti yang dimiliki oleh Starbucks. Nilainya dapat dihitung menggunakan rumus Goodwill = Harga akuisisi perusahaan – Nilai aset fisik. Sebagai contoh, saat Disney mengakuisisi Marvel pada 2009, nilai goodwill yang dicatat mencapai USD4,24 miliar atau sekitar Rp69 triliun.

5. Waralaba atau franchise
Waralaba seperti McDonald's, KFC, atau Indomaret dinilai berdasarkan biaya lisensi ditambah keuntungan operasional yang dihasilkan dari bisnis waralaba tersebut.
 
Baca juga: Pemerintah 'Sunat' Aturan Berusaha, Bisnis Waralaba Bakal Bergeliat Lagi


(Ilustrasi. Foto: Shutterstock)
 

Cara menghitung nilai intangible asset


Intangible Asset = Nilai Pasar Perusahaan – Nilai Buku

Sebagai ilustrasi, jika nilai pasar PT ABC sebesar Rp10 triliun dan nilai bukunya Rp7 triliun, maka intangible asset perusahaan tersebut bernilai Rp3 triliun.

Bagi individu, investasi dalam aset tak berwujud bisa dilakukan dengan membeli saham perusahaan yang memiliki portofolio paten kuat seperti Google atau Unilever, menciptakan karya digital seperti musik dan aplikasi, serta mendaftarkan merek untuk usaha UMKM.

Secara umum, profil risiko investasi intangible asset bervariasi. Hak cipta atau merek yang sudah mapan tergolong berisiko rendah, sementara paten teknologi baru memiliki risiko tinggi karena masih memerlukan validasi pasar.

Intangible asset adalah 'harta karun' modern yang sering terabaikan. Dengan strategi yang tepat, aset tak berwujud ini dapat memberikan keuntungan jangka panjang bagi perusahaan maupun investor perorangan. (Muhammad Adyatma Damardjati)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)