Perkuat Industri Dalam Negeri, Asosiasi Minta Impor Baja Diperketat

Deklarasi Forum Komunikasi Ketahanan Industri Baja Nasional. Foto: dok Istimewa.

Perkuat Industri Dalam Negeri, Asosiasi Minta Impor Baja Diperketat

Husen Miftahudin • 14 September 2025 19:30

Jakarta: Sejumlah asosiasi baja tanah air yang tergabung dalam Forum Komunikasi Ketahanan Industri Baja Nasional meminta pemerintah untuk segera memperketat impor baja. Hal itu dimaksudkan agar industri baja di dalam negeri semakin kuat.

Forum yang diisi oleh berbagai asosiasi baja seperti Indonesia Society of Steel Construction (ISSC), Asosiasi Roll Former Indonesia (ARFI), Indonesia Zinc Aluminium Steel Industries (IZASI), Asosiasi Rumah Modular Indonesia (ARMI), serta The Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) ini tertekan lantaran harga produk impor yang lebih murah.

"Kita tidak bisa tinggal diam, industri baja nasional semakin tertekan. Jika tidak segera dihentikan, bukan hanya pabrik yang tutup, tapi juga tenaga kerja kita akan terus kehilangan pekerjaan," kata Ketua Umum ISSC Budi Harta Winata di Jakarta, dikutip Minggu, 14 September 2025.

Menurut Budi, keberadaan baja impor dengan volume berlebih tidak hanya menggerus pasar domestik, tetapi juga menghambat optimalisasi kapasitas produksi nasional. Padahal, pabrikan dalam negeri sesungguhnya memiliki kemampuan besar untuk memenuhi kebutuhan pasar.

"Ironisnya, pabrik-pabrik kita banyak yang berhenti beroperasi. Mesin berhenti, karyawan dirumahkan. Ini jeritan nyata pengusaha baja," tukas Budi.

Berdasarkan data internal asosiasi menunjukkan utilisasi kapasitas produksi baja dalam negeri saat ini jauh dari optimal. Dalam kondisi normal, sektor ini bisa menyerap ribuan tenaga kerja dan menopang kebutuhan infrastruktur nasional.

Namun kini, peluang itu tergerus akibat membanjirnya produk impor dengan harga dumping. "Dulu karyawan saya ribuan, sekarang jumlah kurang lebih hanya seratusan karyawan," ungkap Budi miris.
 

Baca juga: Industri Baja Nasional Bertahan dari Gempuran Tiongkok


(Pabrik baja. Foto: dok Krakatau Posco)
 

Perlu kebijakan tegas lindungi industri dalam negeri


Di sisi lain, Budi menampik jika forum komunikasi ini bertujuan untuk menutup industri baja nasional dari perdagangan global. Namun ia menekankan perlunya kebijakan tegas yang melindungi industri dalam negeri dari praktik perdagangan tidak sehat.

"Kami hanya meminta keadilan. Pemerintah harus hadir menghentikan impor berlebih, dan memberi kesempatan bagi industri baja nasional untuk bernapas," ucap dia.

Deklarasi forum ini menjadi sinyal keras pelaku usaha baja sudah berada di titik jenuh. Mereka berharap pemerintah menindaklanjuti dengan mengeluarkan kebijakan yang pro-industri dalam negeri.

Dukungan regulasi yang tepat diyakini dapat membangkitkan kembali gairah industri baja nasional yang kini sedang berada di ujung tanduk. Sebab tanpa keberpihakan nyata terhadap industri baja lokal, cita-cita kemandirian dan ketahanan industri hanya akan menjadi slogan belaka.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)