Apa Itu Soft Saving? Strategi Menabung Ala Gen Z

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Apa Itu Soft Saving? Strategi Menabung Ala Gen Z

Eko Nordiansyah • 10 September 2025 16:48

Jakarta: Generasi Z (kelahiran 1997-2012) kini punya cara unik dalam mengelola keuangan, yakni soft saving. Berbeda dengan metode menabung konvensional yang kaku, soft saving mengutamakan keseimbangan antara gaya hidup dan persiapan masa depan dengan pendekatan santai dan fleksibel. Berikut penjelasan lengkapnya dilansir dari laman PNM, OCBC, dan BNI.

Pengertian dan manfaat

Soft saving dilakukan dengan menyisihkan porsi kecil penghasilan, biasanya di bawah 10 persen, untuk tabungan. Sementara sebagian besar penghasilan digunakan untuk pengembangan diri, kesehatan mental, dan pengalaman hidup. Konsep ini berawal dari tren soft life yang populer di media sosial, yang menolak kekhawatiran berlebihan tentang masa depan.

Manfaat dari strategi ini antara lain mengurangi stres finansial karena tidak ada target menabung yang ketat, memberikan fleksibilitas pengeluaran untuk pengalaman seperti bepergian, kuliner, atau hobi, serta menjaga keseimbangan hidup dengan menitikberatkan pada kesehatan mental dan kebahagiaan jangka pendek.
 
Baca juga: 

Mengenal Tren Doom Spending Gen Z dan Cara Mengatasinya



(Ilustrasi. Foto: Dok Metrotvnews.com)

Tantangan dan risiko

Meski demikian, soft saving juga memiliki tantangan. Porsi tabungan yang minim berisiko tidak cukup untuk kebutuhan darurat atau masa pensiun.

Jumlah dana yang kecil juga menyulitkan investasi jangka panjang, serta berpotensi mendorong gaya hidup konsumtif yang membuat seseorang hidup dari gaji ke gaji.

Tips menerapkan soft saving

  1. Tetapkan batas minimal dengan menyisihkan setidaknya 5–10 persen dari penghasilan untuk tabungan otomatis.
  2. Pilih instrumen fleksibel seperti reksa dana ritel
  3. Gabungkan dengan investasi seperti emas digital atau saham blue chip yang risikonya rendah.
  4. Manfaatkan teknologi dengan fitur round-up di e-wallet untuk menabung sambil berbelanja.
  5. Lakukan evaluasi berkala terhadap portofolio keuangan agar tidak terjadi pengeluaran berlebihan.
Soft saving hadir sebagai salah satu solusi untuk menjawab fenomena tersebut. Strategi ini bukanlah alasan untuk boros, melainkan cara adaptif generasi muda menghadapi tekanan ekonomi, dengan prinsip disiplin lunak: menikmati hari ini tanpa mengabaikan masa depan. (Muhammad Adyatma Damardjati)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)