Sebuah sesi sedang berlangsung di Parlemen Eropa di Brussel, Belgia. (Anadolu / Selen Valente Rasquinho)
Muhammad Reyhansyah • 26 November 2025 09:32
Brussels: Parlemen Eropa telah menyetujui pembentukan European Defense Industry Program (EDIP), inisiatif pertama di tingkat Uni Eropa yang bertujuan memperkuat kemampuan pertahanan bersama, mendorong pengadaan militer terpadu, serta mendukung industri pertahanan Ukraina.
Mengutip Anadolu, Rabu, 26 November 2025, legislasi tersebut telah disepakati secara informal dengan Dewan Uni Eropa dan menetapkan anggaran sebesar 1,5 miliar euro atau sekitar Rp28,9 triliun. Dari jumlah itu, 300 juta euro atau sekitar Rp5,78 triliun dialokasikan melalui Ukraine Support Instrument (USI) untuk mendukung sektor pertahanan Ukraina.
Selain itu, dana tambahan melalui Fund to Accelerate Defense Supply Chain Transformation (FAST) akan menerima sedikitnya 150 juta euro atau sekitar Rp2,89 triliun. Pembiayaan dari instrumen Security Action for Europe (SAFE) juga turut memperkuat anggaran EDIP.
Dalam sesi pleno Parlemen Eropa, Komisioner Pertahanan Uni Eropa Andrius Kubilius menyebut EDIP sebagai “program perintis untuk kesiapsiagaan pertahanan.” Ia menegaskan bahwa kebijakan tersebut akan mengubah produksi dan pengadaan pertahanan dari pola “improvisasi” menjadi sistem yang lebih terorganisasi.
Kubilius juga menyatakan EDIP menyediakan perangkat respons krisis untuk menjamin akses yang andal terhadap produk pertahanan serta memperkuat keamanan rantai pasok di seluruh Uni Eropa.
Melalui program ini, Uni Eropa menyusun kerangka hukum bagi proyek pertahanan bersama yang memiliki kepentingan strategis, dengan syarat melibatkan sedikitnya empat negara anggota. Ukraina juga diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam proyek-proyek yang didanai melalui EDIP.
Sejalan dengan prinsip “buy European,” produk pertahanan yang mengajukan pendanaan Uni Eropa diwajibkan menggunakan komponen dari negara ketiga yang tidak terkait maksimal 35%.
Para pelapor legislasi, anggota Parlemen Eropa asal Prancis Raphael Glucksmann dan Francois-Xavier Bellamy, menanggapi kritik dari berbagai kelompok politik. Glucksmann menyatakan penolakan terhadap EDIP berarti melemahkan kedaulatan Eropa, sementara Bellamy memperingatkan bahwa fokus berlebihan pada proyek sosial tanpa kesiapan pertahanan akan membuat Eropa rentan.
Rancangan legislasi ini disetujui melalui pemungutan suara dengan hasil 457 anggota mendukung, 148 menolak, dan 33 abstain. Tahap selanjutnya adalah pengesahan resmi oleh negara-negara anggota Uni Eropa sebelum diterbitkan dalam Official Journal Uni Eropa.
Baca juga: Kanselir Merz Desak Uni Eropa Bertransformasi Jadi Aliansi Pertahanan Eropa