Rusia Blokir Roblox, Tuding Penyebaran Ekstremisme dan Propaganda LGBT

Rusia blokir Roblox terkait isu ekstremisme. Foto: Imago

Rusia Blokir Roblox, Tuding Penyebaran Ekstremisme dan Propaganda LGBT

Fajar Nugraha • 5 December 2025 11:16

Moskow: Rusia telah mengambil langkah untuk memblokir akses ke platform mainan anak-anak berbasis di Amerika Serikat, Roblox, memperluas pola pembatasan pada layanan digital Barat dengan alasan melanggar undang-undang domestik. Pengumuman ini disampaikan pada hari Rabu oleh pengawas komunikasi Roskomnadzor.

Regulator tersebut menuding Roblox mendistribusikan materi ekstremis dan propaganda LGBT, serta mengklaim platform tersebut penuh dengan konten tidak pantas yang dapat berdampak negatif pada perkembangan spiritual dan moral anak-anak.

Tindakan keras terhadap Roblox ini menyusul pengetatan kontrol yang lebih luas di Rusia. Pada tahun 2023, Rusia menetapkan apa yang mereka sebut sebagai gerakan LGBT internasional sebagai ekstremis, memungkinkan pihak berwenang untuk mengajukan kasus pidana serius terhadap lesbian, gay, biseksual, dan transgender beserta para pendukung mereka.

Sebelumnya, pada tahun lalu, aplikasi pembelajaran bahasa Duolingo juga menghapus referensi yang disebut Rusia sebagai hubungan seksual non-tradisional setelah diperingatkan oleh Roskomnadzor.

Juru bicara Roblox menanggapi langkah regulator Rusia tersebut. Juru bicara itu mengatakan bahwa perusahaan menghormati peraturan lokal dan meyakini platformnya menyediakan ruang positif untuk belajar, berkreasi, dan koneksi yang bermakna bagi semua orang. Platform game tersebut tercatat memiliki rata-rata 151,5 juta pengguna aktif harian pada kuartal ketiga tahun ini.

Meskipun demikian, Roblox telah menghadapi larangan di sejumlah negara, seperti Irak dan Turki, di mana pihak berwenang menyuarakan kekhawatiran tentang predator yang mengeksploitasi anak-anak secara daring. Roskomnadzor sendiri telah berulang kali membatasi media Barat dan platform teknologi yang dianggap melanggar legislasi Rusia, menunjukkan pola pembatasan layanan Barat di negara tersebut.

"Kami memiliki komitmen mendalam terhadap keamanan, dan kami memiliki serangkaian langkah keamanan proaktif dan preventif yang kuat yang dirancang untuk menangkap dan mencegah konten berbahaya di platform kami," ucap juru bicara Roblox, dikutip dari media Outlook, Kamis, 4 Desember 2025.

Tindakan pemblokiran ini juga terjadi setelah Rusia mulai membatasi panggilan tertentu di platform WhatsApp dan Telegram pada Agustus tahun ini, menuduh kedua platform milik asing tersebut menolak berbagi informasi dengan penegak hukum dalam kasus penipuan dan terorisme.

(Keysa Qanita)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Fajar Nugraha)