UU Baru Venezuela Targetkan Aksi Penyitaan Kapal Tanker di Tengah Tekanan AS

Penjaga Pantai AS kerap mengejar kapal tanker minyak terkait Venezuela di perairan Karibia. (Anadolu Agency)

UU Baru Venezuela Targetkan Aksi Penyitaan Kapal Tanker di Tengah Tekanan AS

Muhammad Reyhansyah • 24 December 2025 14:24

Caracas: Majelis Nasional Venezuela menyetujui sebuah undang-undang yang mengkriminalisasi penyitaan kapal tanker minyak, menyusul langkah Amerika Serikat (AS) yang menargetkan apa yang disebut sebagai “shadow fleet” Venezuela.

Rancangan undang-undang tersebut diperkenalkan, dibahas, dan disahkan hanya dalam waktu dua hari. Aturan ini menetapkan berbagai tindakan yang dinilai dapat menghambat navigasi dan aktivitas perdagangan di negara Amerika Selatan tersebut sebagai perbuatan ilegal.

Langkah legislatif ini diambil setelah pasukan Amerika Serikat menyita dua kapal tanker yang mengangkut minyak Venezuela di perairan internasional dalam beberapa pekan terakhir. Penyitaan itu menjadi bagian terbaru dari kampanye tekanan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap Presiden Venezuela Nicolás Maduro yang telah berlangsung selama empat bulan.

DIlansir dari The Independent, pemerintahan Trump menyebut kapal-kapal tersebut sebagai bagian dari armada yang digunakan Venezuela untuk menghindari sanksi ekonomi Amerika Serikat.

Majelis Nasional satu kamar yang dikuasai partai berkuasa Venezuela tidak mempublikasikan draf rancangan undang-undang maupun versi finalnya. 

Namun, berdasarkan pembacaan di sidang parlemen, aturan tersebut menetapkan denda serta hukuman penjara hingga 20 tahun bagi siapa pun yang “mempromosikan, meminta, mendukung, membiayai, atau berpartisipasi dalam tindakan pembajakan, blokade, atau aksi ilegal internasional lainnya” terhadap entitas komersial yang beroperasi bersama Venezuela.

Undang-undang yang kini menunggu tanda tangan Presiden Maduro itu juga memerintahkan cabang eksekutif untuk merumuskan “insentif dan mekanisme perlindungan ekonomi, komersial, dan lainnya” bagi entitas nasional maupun asing yang menjalankan bisnis dengan Venezuela, apabila terjadi aksi pembajakan, blokade maritim, atau tindakan melanggar hukum lainnya.

Menariknya, oposisi politik Venezuela, termasuk peraih Nobel Perdamaian María Corina Machado, menyatakan dukungan terhadap kebijakan Trump terkait Venezuela, termasuk langkah penyitaan kapal tanker.

Penjaga Pantai Amerika Serikat pada Sabtu menyita kapal berbendera Panama bernama Centuries, yang menurut pejabat AS merupakan bagian dari armada pengangkut kargo yang terkena sanksi. Dengan bantuan Angkatan Laut AS, otoritas juga menyita kapal tanker lain bernama Skipper pada 10 Desember. Kapal tersebut juga terdaftar di Panama.

Setelah penyitaan pertama, Trump menyatakan Amerika Serikat akan memberlakukan “blokade” terhadap Venezuela dan berulang kali menegaskan bahwa masa kekuasaan Maduro akan segera berakhir.

“Jika dia ingin melakukan sesuatu, jika dia bersikap keras, itu akan menjadi terakhir kalinya dia bisa bersikap keras,” ujar Trump mengenai Maduro pada Senin, saat ia menghentikan sementara liburannya di Florida untuk mengumumkan rencana pembangunan kapal perang besar baru bagi Angkatan Laut AS.

Baca juga:  Rusia-Tiongkok Tuduh AS Berperilaku “Koboi” Terhadap Venezuela

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Willy Haryono)