Sejumlah Akses Jalan Terdampak Bencana di Sukabumi Mulai Bisa Dilintasi

Ruas jalan di Kecamatan Nyalindung Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mengalami ambles usai diguyur hujan terus menerus kurun dua hari terakhir. (IST)

Sejumlah Akses Jalan Terdampak Bencana di Sukabumi Mulai Bisa Dilintasi

Benny Bastiandi • 9 December 2024 16:40

Sukabumi: Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengungkap sejumlah akses jalan yang terdampak bencana telah berangsur bisa dilintasi, yakni di ruas Palabuhanratu menuju Pajampangan. Selain itu, di ruas Jalan Bagbagan-Kiaradua pun sudah bisa dilewati kendaraan kecil.

"Tapi ada beberapa kecamatan yang belum bisa diakses secara baik. Di antaranya akses di Kecamatan Pabuaran, Tegalbuled, dan Purabaya. Untuk akses di wilayah lainnya alhamdulillah sudah berjalan dengan baik," kata Marwan, Senin, 9 Desember 2024.

Marwan menerangkan dengan mulai normalnya akses jalan, maka berdampak terhadap distribusi kebutuhan masyarakat. Salah satunya pasokan bahan bakar minyak (BBM) ke setiap SPBU yang sempat terganggu akibat akses tertutup material longsor, ataupun infrastruktur jalan dan jembatan yang ambles maupun terputus.

"Untuk BBM jenis Pertalite, empat hari ini sudah mulai masuk ke wilayah terdampak. Informasi terakhir, ketersediaan BBM di wilayah Purabaya juga mulai berjalan normal," ungkap dia.

Baca: 

10 Korban Hilang Terdampak Bencana di Sukabumi Ditemukan


Bencana hidrometeorologi basah akibat cuaca ekstrem dua hari berturut-turut pada 3 dan 4 Desember 2024, melanda Kabupaten Sukabumi. Bencana itu menyebabkan 158 desa di 39 kecamatan terdampak. Bencana yang terjadi yakni 147 titik longsor, 79 titik banjir, 25 titik angin kencang, dan 84 titik pergerakan tanah. 

Akibat bencana itu, sebanyak 3.252 kepala keluarga (KK) terdampak. Kemudian 892 KK mengungsi, dan 440 KK terancam. Bencana juga menimbulkan korban jiwa. Sebanyak 10 jiwa sudah ditemukan dalam kondisi meninggal, sedangkan 2 orang masih dalam pencarian.

"Sebanyak 628 rumah kondisinya rusak berat, 360 rusak sedang, 603 rusak ringan, 347 rusak terancam, dan 1.080 rumah terendam," jelas Marwan.

Sementara kerusakan infrastruktur meliputi 29 jembatan, 8 TPT, 11 saluran air, 8 tempat ibadah, 13 sekolah, dan 15 bangunan lain. Sedangkan kerusakan infrastruktur jalan terjadi di 58 titim dan areal sawah yang terdampak seluas 47 hektare. 

"Ini belum terdata semua karena ada beberapa kecamatan yang belum pulih aliran listrik serta jaringan internetnya," pungkasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)