IHSG. Foto: MI/Ramdani.
Husen Miftahudin • 24 October 2023 16:53
Jakarta: Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan hari ini kembali berada di jalur hijau, setelah kemarin mengalami penurunan yang cukup dalam.
Berdasarkan pemantauan, IHSG di sepanjang perdagangan hari ini bergerak dalam tren kenaikan. Terlihat tak ada pergerakan IHSG yang mengalami penurunan.
Mengutip laman RTI, Selasa, 24 Oktober 2023, IHSG ditutup di posisi 6.806 atau naik sebanyak 64,79 poin, setara 0,96 persen.
Saat bel pembukaan perdagangan, IHSG bertengger di posisi 6.741. Gerak indeks sempat menyentuh level tertinggi di posisi 6.826 dan level terendahnya di 6.738.
Adapun volume perdagangan hari ini tercatat sebanyak 18,54 miliar lembar saham senilai Rp7,94 triliun. Sebanyak 380 saham menguat, 179 saham melemah, dan 191 saham stagnan.
Baca juga: IHSG Dibuka Menguat
Imbal hasil obligasi AS
Sebelumnya, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan pelemahan signifikan IHSG kemarin disebabkan oleh meningkatnya imbal hasil obligasi Pemerintah AS bertenor 10 tahun yang hampir menyentuh level lima persen.
"Koreksi dari IHSG sejalan dengan pergerakan indeks global yang cenderung terkoreksi, kita ketahui bersama akan
yield US Treasury Note 10 Year berada di angka 4,9 persen," ungkap Herditya.
Untuk pertama kalinya sejak 2007, imbal hasil obligasi Pemerintah AS bertenor 10 tahun mendekati level lima persen, sehingga mengubah perhitungan pelaku pasar yang sudah terbiasa dengan
suku bunga ramah ekuitas.
Dari dalam negeri, apabila dikaitkan dengan kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, menurut Didit, tidak terpilihnya salah satu kandidat calon wakil presiden (cawapres) mengakibatkan saham perusahaan yang terafiliasi dengannya terkoreksi.
"Kita cermati bersama bahwa dari beberapa kandidat cawapres dari salah satu calon presiden (capres) tidak terpilih, yang mengakibatkan harga sahamnya terkoreksi signifikan hingga Auto Reject Bawah (ARB)," papar dia.