Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dikabarkan berseteru dengan militer. Foto: Anadolu
Medcom • 21 June 2024 18:12
Tel Aviv: Ucapan Juru Bicara Militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari telah mengungkap perpecahan semakin besar antara kepemimpinan politik dan militer negara tersebut. Ia mempertanyakan tujuan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menghancurkan Hamas di Jalur Gaza, Palestina agar perang berakhir.
Setelah sembilan bulan perang yang menewaskan lebih dari 37.000 warga Palestina atas nama pemusnahan kelompok bersenjata yang memerintah daerah kantong terkepung, Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan kepada stasiun televisi Channel 13 Israel bahwa tugas tersebut mustahil dilakukan.
“Urusan menghancurkan dan membuat Hamas menghilang ini, hanyalah membuang pasir ke mata masyarakat,” kata Hagari, dikutip dari Al Jazeera, Jumat, 21 Juni 2024.
“Hamas adalah sebuah ide. Hamas adalah sebuah partai. Hal ini berakar di hati masyarakat, siapa pun yang berpikir kita bisa melenyapkan Hamas adalah salah,” jelas Hagari.
Dilaporkan dari Amman, Yordania, Hamdah Salhut dari Al Jazeera mengatakan kantor Netanyahu marah atas pernyataan Hagari.
“Ini hanya memberi Anda gambaran tentang kebijakan Benjamin Netanyahu dalam perang ini dan tentara di lapangan mengatakan hal itu sebenarnya tidak realistis,” tambah Salhut.
Sementara itu, kantor Netanyahu menanggapinya dan mengatakan bahwa kabinet keamanan yang diketuai oleh perdana menteri telah menetapkan penghancuran kemampuan militer dan pemerintahan Hamas sebagai salah satu tujuan perang.
“Militer Israel, tentu saja, berkomitmen terhadap hal ini,” jelasnya.
Di sisi lain, militer segera mengeluarkan klarifikasi dan mengatakan mereka berkomitmen untuk mencapai tujuan perang yang ditetapkan oleh kabinet.
“Mereka juga telah berupaya mencapai tujuan ini sepanjang perang, siang dan malam, dan akan terus melakukannya,” ujar pihak kantor PM Netanyahu.