Harga Emas Dunia Stabil setelah Tergelincir

Ilustrasi harga emas dunia. Foto: Unsplash.

Harga Emas Dunia Stabil setelah Tergelincir

Husen Miftahudin • 1 November 2024 11:29

Chicago: Harga emas (XAU/USD) pada perdagangan Jumat pagi (1/11), berada pada kisaran USD2.747 hingga USD2.749 per ons setelah sempat anjlok dari USD2.779 ke USD2.734 pada malam sebelumnya.

Mengutip Investing.com, Jumat, 1 November 2024, penurunan ini terjadi seiring dengan dirilisnya data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang relatif kuat, menambah ketidakpastian menjelang Pemilihan Presiden AS pada 5 November.

Data terkini menunjukkan angka pengangguran di AS menurun signifikan, mencapai level terendah dalam lima bulan terakhir menurut Departemen Tenaga Kerja AS.

Selain itu, Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) Inti, yang menjadi acuan inflasi bagi Federal Reserve (The Fed), tetap stabil. Kestabilan ini semakin menekan harga emas, walaupun emas masih mencatatkan kenaikan lebih dari empat persen sepanjang Oktober.

Ekspektasi psikologis pasar menjelang keputusan suku bunga The Fed minggu depan juga menambah kehati-hatian para investor. Bulan depan, para pelaku pasar telah memperhitungkan peluang sebesar 95 persen The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin.
 

Baca juga: Daftar Terbaru Harga Emas Antam, UBS, dan Galeri 24 di Pegadaian Hari Ini
 

Fed bakal longgarkan suku bunga 49 bps


Sementara itu, data dari Chicago Board of Trade menunjukkan investor meramalkan pelonggaran The Fed sebesar 49 basis poin (bps) hingga akhir tahun ini.

Pasar emas juga dipengaruhi oleh ketidakpastian politik di AS dan ketegangan geopolitik di Timur Tengah serta konflik berkelanjutan di Ukraina.

Meskipun Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken mengungkapkan kemajuan positif menuju gencatan senjata di Lebanon, ketidakpastian di wilayah tersebut tetap tinggi. Selain itu, ancaman balistik dari Iran yang diungkap oleh militer Israel menunjukkan bahwa kesepakatan damai masih jauh dari kenyataan.


(Ilustrasi pergerakan harga emas. Foto: dok Bappebti)

Investor masih menjadikan emas sebagai aset safe-haven, terutama dengan adanya potensi kebijakan fiskal ekspansif dan tarif yang lebih tinggi dalam pemerintahan Trump, yang dapat mendorong inflasi jangka panjang.

Dengan perhatian tertuju pada laporan Nonfarm Payrolls malam ini, pelaku pasar mengantisipasi data yang bisa menentukan arah harga emas selanjutnya, sebelum Federal Open Market Committee (FOMC) bertemu minggu depan.

Adapun, indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan dolar terhadap enam mata uang lainnya, turun 0,18 persen ke 104,08, menunjukkan sentimen pasar yang terus berkembang dalam menghadapi kondisi ekonomi dan politik terkini.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)