Ilustrasi emas. Foto: Unplash
Annisa Ayu Artanti • 13 April 2024 09:29
Jakarta: Harga emas dunia diproyeksikan akan terus meroket hingga akhir tahun. Bahkan bisa mencapai USD2.700 per ons.
Hal itu disampaikan, salah satu perusahaan kelas berat di dunia keuangan, Goldman Sachs. Menurut perkiraan baru mereka hari-hari yang lebih cerah di masa depan untuk logam mulia itu.
Terlebih, tahun ini telah melihat emas melonjak melewati penghalang psikologis utama USD2.000 per ons.
Melansir Investing.com, Sabtu, 13 April 2024, Goldman Sachs pun menaikkan perkiraan harga emas dalam sebuah catatan untuk klien minggu ini. Bank investasi tersebut mencatat stabilitas relatif emas setelah rilis IHK AS yang lebih kuat dari perkiraan minggu ini merupakan bukti lain pasar bullish logam ini tidak digerakkan oleh faktor makro seperti biasanya.
Hal ini, bersama dengan faktor-faktor lain, telah menyebabkan keputusan Goldman Sachs untuk menaikkan proyeksi harga emas.
Meskipun harga pasar semakin berkurang akibat pemotongan suku bunga The Fed, menurutnya, tren pertumbuhan yang lebih kuat, dan rekor pasar ekuitas, emas telah menguat 20 persen selama dua bulan terakhir.
"Nilai wajar tradisional emas akan menghubungkan katalis yang biasa, suku bunga riil, ekspektasi pertumbuhan, dan dolar, dengan arus dan harga," tulis bank tersebut.
Baca juga:
Harga Emas Menguat Setelah Rilis Data PPI |