Kehancuran akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza. (EPA)
Marcheilla Ariesta • 8 July 2024 09:11
Jakarta: Israel kembali melakukan serangan ke sekolah di Jalur Gaza, tepatnya di al-Jaouni di kamp pengungsian Al-Nuseirat. Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri RI mengutuk keras serangan tersebut.
"Indonesia mengutuk keras serangan biadab Israel terhadap sekolah al-Jaouni di kamp pengungsi Nuseirat yang dioperasikan UNRWA di Gaza Tengah," kata Kemenlu RI dalam pernyataan di akun media sosial X, Senin, 8 Juni 2024.
Kemenlu RI mengatakan, Israel terus melakukan pelanggaran hukum internasional selama perang di Gaza yang telah berlangsung hampir sembilan bulan.
"Kekejaman serta pelanggaran hukum internasional terus dilakukan Israel, dan korban jiwa sipil terus berjatuhan," sambung pernyataan itu.
Perihal kekerasan tanpa henti di Gaza, Kemenlu RI mempertanyakan peran Dewan Keamanan PBB yang disebut-sebut seolah 'membiarkan' kekejaman Israel terus terus berlangsung.
"Apakah seluruh kekejian seperti ini masih belum cukup juga bagi DK PBB dan negara-negara pendukung Israel untuk mengambil tindakan tegas terhadap Israel?" tanya Kemenlu RI.
Sebanyak 16 orang tewas dan lebih dari 50 lainnya terluka dalam serangan terbaru Israel terhadap sebuah sekolah di Al-Nuseirat, Jalur Gaza, pada Sabtu kemarin. Militer Israel mengaku sedang menyelidiki laporan tersebut.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan serangan terhadap sekolah tersebut menewaskan sedikitnya 16 orang dan melukai lebih dari 50 orang.
Mahmoud Basal, juru bicara Layanan Darurat Sipil Gaza, mengatakan jumlah korban tewas dapat meningkat karena banyak dari yang terluka berada dalam kondisi kritis.
Al-Nuseirat, salah satu dari delapan kamp pengungsi bersejarah di Jalur Gaza, menjadi lokasi peningkatan kampanye pengeboman Israel sepanjang Sabtu kemarin. Serangan udara sebelumnya terhadap sebuah rumah di kamp tersebut menewaskan sedikitnya 10 orang dan melukai banyak lainnya, menurut laporan petugas medis.
Baca juga: 16 Orang Tewas 50 Terluka dalam Serangan Israel di Sekolah Gaza