Perusahaan Big Tech Desak Malaysia Hentikan Pengaturan Sosial Media

Ekonomi Malaysia. Foto: Unsplash.

Perusahaan Big Tech Desak Malaysia Hentikan Pengaturan Sosial Media

Arif Wicaksono • 27 August 2024 21:49

San Fransisco: Raksasa teknologi mencakup Meta Platforms, Amazon.com, dan Google Alphabet mendesak Malaysia untuk menghentikan rencananya mengatur media dan platform pengiriman pesan. Mereka mengatakan langkah tersebut kurang transparan dan tidak melibatkan pihak lain.
 

Baca juga: Analis Prediksi Peluang Penurunan Suku Bunga Malaysia Semakin Tertutup


"Peraturan yang diusulkan akan berdampak buruk terhadap inovasi, menghambat investasi yang sedang berjalan, dan menghalangi investasi di masa depan karena kompleksitas dan biaya kepatuhannya," kata Koalisi Internet Asia (AIC) dalam surat terbuka kepada Perdana Menteri Anwar Ibrahim, dilansir Channel News Asia, Selasa, 27 Agustus 2024.

Mereka meminta pemerintah untuk bekerja sama dengan industri. Hal ini dilakukan untuk menanggapi seruan Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia (MCMC) yang menuturkan mulai tahun depan, penyedia layanan pesan dan media sosial besar mana pun yang beroperasi tanpa izin dari pemerintah akan menghadapi tindakan hukum.

"Langkah ini dimaksudkan untuk memerangi meningkatnya kasus kejahatan dunia maya, termasuk penipuan dan perjudian online, serta penindasan maya dan kejahatan seksual terhadap anak-anak," kata dia.

Langkah meningkatkan perlindungan data pengguna

MCMC mengatakan sedang mempertimbangkan langkah-langkah untuk meningkatkan perlindungan data pengguna, meningkatkan moderasi konten, dan membatasi anak-anak di bawah 13 tahun untuk mengakses platform. Namun AIC mengatakan belum ada konsultasi publik formal mengenai masalah ini sebelum pemerintah mengumumkan rencana tersebut.

“Industri siap untuk bekerja sama dalam mengatasi isu-isu penting ini, namun kolaborasi ini harus didasarkan pada transparansi, keadilan, dan jangka waktu yang wajar untuk memastikan hasil yang efektif dan berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan,” kata Managing Director AIC Jeff Paine.

AIC menarik versi awal surat tersebut dari situsnya, setelah anggota Grab Holdings mengatakan pihaknya tidak diajak berkonsultasi mengenai masalah tersebut. Surat aslinya menyertakan daftar perusahaan anggota AIC.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)