Hamas dan Hizbullah, Gerakan Perlawanan Berbasis Agama dengan Kemampuan Militer yang Kuat

Kelompok pejuang Hamas yang menguasai Gaza. Foto: Anadolu

Hamas dan Hizbullah, Gerakan Perlawanan Berbasis Agama dengan Kemampuan Militer yang Kuat

Fajar Nugraha • 26 August 2024 16:07

Jakarta: Melihat lanskap Timur Tengah yang kompleks, Hamas dan Hizbullah muncul sebagai pemain utama dalam perjuangan melawan pengaruh Barat. Gerakan-gerakan ini, yang didorong oleh ideologi keagamaan yang kuat, telah membuktikan diri sangat efektif dalam peperangan asimetris terhadap kekuatan yang lebih unggul.

Seperti apa perbedaan dari Hamas dan Hizbullah dalam perjuangannya melawan Barat terutama melawan penjajah Israel. Kedua kelompok pejuang ini biarpun berbeda aliran dalam Islam, tetapi memiliki tujuan yang sama dalam perjuangannya yaitu, melawan Israel.

Metrotvnews.com memaparkan perbedaan dari dua kelompok pejuang ternama ini. Berikut selengkapnya:

Hamas: pelopor perlawanan Sunni di Palestina

Hamas dikenal sebagai sebuah organisasi Islam Sunni yang didirikan pada 1987. Mereka dikenal telah memainkan peran penting dalam konflik Israel-Palestina. Hamas menyatakan dirinya sebagai gerakan perlawanan terhadap pendudukan Israel atas wilayah Palestina.

Menggunakan taktik gerilya dan serangan bunuh diri, Hamas telah memberikan perlawanan sengit terhadap pasukan Israel.

Dalam beberapa tahun terakhir, Hamas telah berevolusi menjadi aktor politik yang signifikan di Jalur Gaza. Organisasi ini telah membangun jaringan layanan sosial, termasuk rumah sakit, sekolah, dan program kesejahteraan. Hamas juga memegang kendali de facto atas wilayah tersebut, membentuk pemerintahan yang terpisah dari Otoritas Palestina.

Hizbullah: Kekuatan Perlawanan Syiah di Lebanon

Sementara Hizbullah adalah sebuah gerakan perlawanan Syiah yang didirikan pada 1982 dn telah menjadi kekuatan utama dalam perang saudara Lebanon. Ideologi Hizbullah berakar pada ajaran revolusioner Syiah, khususnya konsep ‘wilayatul faqih’, yang menyatakan bahwa para ulama memiliki kewenangan untuk memerintah dalam urusan agama dan politik.

Selama melakukan perjuangannya, Hizbullah telah memperoleh reputasi sebagai kekuatan militer yang tangguh. Dalam perang 2006 dengan Israel, Hizbullah berhasil melawan invasi Israel dan memaksa Israel mundur.

Gerakan ini juga telah memberikan dukungan yang signifikan kepada pemerintah Suriah dalam perang saudara yang sedang berlangsung.

Perbedaan Ideologis dan Strategis

Meskipun Hamas dan Hizbullah berbagi tujuan perlawanan terhadap pengaruh Barat, terdapat perbedaan penting dalam ideologi dan strategi mereka. Hamas sebagian besar menganut Islam Sunni, sedangkan Hizbullah menganut Islam Syiah. Perbedaan ini mempengaruhi pendekatan mereka terhadap isu-isu keagamaan dan politik.

Selain itu, Hamas berfokus terutama pada perlawanan terhadap Israel di wilayah Palestina. Hizbullah, di sisi lain, memiliki pandangan regional yang lebih luas dan telah terlibat dalam operasi di Lebanon, Suriah, dan tempat lain di Timur Tengah.

Kemampuan militer yang Kuat

Baik Hamas maupun Hizbullah telah mengembangkan kemampuan militer yang signifikan. Mereka telah memperoleh berbagai macam senjata, termasuk roket, rudal, dan drone. Gerakan-gerakan ini juga telah membangun pasukan tempur yang terlatih dan termotivasi.

Kemampuan militer mereka memungkinkan Hamas dan Hizbullah untuk memberikan perlawanan yang efektif terhadap musuh mereka. Mereka telah menggunakan taktik gerilya dan perang asimetris untuk menyeimbangkan perbedaan teknologi dan sumber daya dengan lawan mereka.

Dampak regional dan internasional

Hamas dan Hizbullah telah memberikan dampak yang signifikan terhadap lanskap regional dan internasional. Perlawanan mereka terhadap pengaruh Barat telah mengilhami gerakan perlawanan lainnya di Timur Tengah. Mereka juga telah menarik perhatian negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan Rusia, yang telah berusaha mempengaruhi perkembangan di wilayah tersebut.

Kemampuan militer Hamas dan Hizbullah telah menjadi faktor yang mengkhawatirkan bagi Israel dan negara-negara Barat lainnya. Gerakan-gerakan ini telah terbukti mampu menimbulkan kerusakan yang signifikan pada musuh-musuh mereka, bahkan ketika menghadapi lawan yang lebih unggul.

Hamas dan Hizbullah jelas menjadi gerakan perlawanan berbasis agama yang telah memberikan perlawanan sengit terhadap pengaruh Barat di Timur Tengah. Ideologi keagamaan, strategi militer, dan kemampuan mereka telah menjadikan mereka kekuatan yang harus diperhitungkan.

Pergerakan mereka terus memberikan dampak yang signifikan terhadap lanskap regional dan internasional, membentuk masa depan Timur Tengah.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)