Penyebab Banyak Calon Tunggal di Pilkada 2024 karena Biaya Politik Tinggi

Ilustrasi. Medcom.id

Penyebab Banyak Calon Tunggal di Pilkada 2024 karena Biaya Politik Tinggi

Ficky Ramadhan • 6 September 2024 14:01

Jakarta: Juru bicara PDI Perjuangan Chico Hakim membenarkan mahalnya biaya politik pada Pilkada 2024. Fenomena ini dinilai menyebabkan banyak muncul calon tunggal di beberapa daerah.

"Sangat disayangkan memang dan menyedihkan sistem demokrasi kita ini. Sesungguhnya memang bisa dibilang biaya (politik) kita mahal," kata Chico saat dihubungi, Jumat, 6 September 2024.

Menurut Chico, biaya politik yang mahal juga diperparah dengan adanya kebiasaan melakukan money politic dari beberapa pasangan calon. Sehingga, biaya politik pada kontestasi politik semakin mahal.

"Ini sudah bukan rahasia lagi, walaupun ada penegakan aturan namun juga terkadang tebang pilih. Bawaslu dan KPU sebagai penyelenggara bekerja tidak maksimal untuk meminimalisir terjadinya hal-hal seperti ini dan inilah yang membuat biaya politik semakin mahal," ujar Chico.

Chico berharap kebiasaan money politic dapat ditekan dengan penegakan hukum dan aturan yang ketat. Sehingga, biaya yang mahal dalam kontestasi politik tak lagi terjadi.

Selain itu, ambang batas dari dukungan partai politik (parpol) bisa dimaksimalkan lagi guna mendorong partai politik untuk mengusung para kadernya.

"Harapan ke depannya tidak ada lagi seperti biaya yang mahal atau adanya calon tunggal, semoga ambang batas dari dukungan parpol itu juga bisa diletakkan pada batasan paling tinggi, sehingga hal itu dapat memaksa partai politik untuk bisa memasangkan kader-kadernya untuk maju," tutur dia.
 

Baca Juga: 

41 Pilkada Lawan Kotak Kosong, Jokowi Sebut Bagian dari Demokrasi


Sebelumnya, Direktur Eksekutif Algoritma Research and Consulting Aditya Perdana mengatakan banyaknya calon tunggal pada Pilkada serentak 2024 karena biaya untuk menjadi kepala daerah sangat tinggi. Bahkan, biaya politik untuk tingkat kota/kabupaten sudah ada yang tembus hingga Rp1 triliun.

"Pada Pilkada tahun 2020 ada yang menghabiskan biaya politik hingga Rp1 triliun, dan itu masih di tingkat kota/kabupaten," kata Aditya, Kamis, 5 September 2024.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)