Wali Kota Minta Maaf Warga Semarang Terdampak Asap Kebakaran TPA Jatibarang

Kebakaran di TPA Jatibarang, Semarang. (MGN/Andre Aprianto)

Wali Kota Minta Maaf Warga Semarang Terdampak Asap Kebakaran TPA Jatibarang

Media Indonesia • 7 October 2023 14:02

Semarang: Kebakaran di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah Jatibarang, Kota Semarang, kian meluas. Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu meminta maaf kepada warga terdampak gangguan asap kebakaran yang juga meluas hingga di beberapa wilayah.

Hingga Sabtu siang, 7 Oktober 2023, kebakaran terjadi di TPA Jatibarang, Kota Semarang kian meluas hingga zona 2, 3, dan 4. Ratusan petugas gabungan dari Damkar, BPBD, Kepolisian, TNI, PU, PMI, dan warga terus berjuang melakukan pemadaman dengan mengerahkan belasan unit kendaraan Damkar serta truk bantuan air.

Sementara itu asap tebal berwarna coklat kehitaman juga terus meluas hingga radius lebih jauh di beberapa wilayah Kota Semarang seperti Ngalian, Mijen, Manyaran, dan Gunungpati mengakibatkan warga terganggu pernafasannya dan aktivitas, karena kondisi cukup gelap hingga pandangan terganggu.

"Napas terasa sesak dan pandangan hanya berjarak beberapa meter, sehingga warga terutama pengendara harus hati-hati dan waspada saat berjalan," ungkap Susanto, 36, warga Ngaliyan, Kota Semarang.

Hal serupa juga diungkapkan Susilo, 45, warga Gunungpati, Kota Semarang. Asap tebal terus menyelimuti perkampungan di wilayah ini, padahal radius capai lima kilometer dari TPA Jatibarang, sehingga banyak warga mengeluhkan sesak nafas dan mata sakit akibat asap terasa panas tersebut.

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan saat ini petugas gabungan terus berusaha melakukan pemadaman kebakaran di TPA Jatibarang itu, kebakaran terjadi kali ini lebih besar dibandingkan sebelumnya juga lokasi kebakaran berada di zona aktif yang terus meluas.

Selain berdampak terganggunya aktivitas pembuangan dan sementara waktu dihentikan hingga tanpa batas, lanjut Hevearita Gunaryanti Rahayu, juga banyak warga di beberapa wilayah terganggu asap sebagai dampak kebakaran itu.

"Saya atas nama pemerintah Kota Semarang minta maaf kepada warga atasa dampak asap ini," ujarnya.

Pemadaman terhadap titik api di lokasi kebakaran itu cukup sulit, demikian Hevearita Gunaryanti Rahayu, karena disamping tertutup asap tebal juga lokasi yang cukup luas, apalagi bara api diperkirakan masih ada di dalam tumpukan sampah.

"Kita terapkan metode injeksi untuk pemadaman," imbuhnya.

Bantuan water booming seperti dilakukan BNPB lalu, menurut Hevearita Gunaryanti Rahayu, saat ini cukup sulit karena tim BNPB saat ini jug sedang melakukan upaya pemadaman di Gunung Lawu, Karanganyar.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)