Ilustrasi
Media Indonesia • 13 November 2023 17:19
Klaten: Wilayah terdampak banjir di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, diprediksi meningkat tahun ini. Faktor penyebab banjir sedimentasi sungai, tanggul kritis, pintu air tidak berfungsi optimal, dan konstruksi jembatan kurang efektif.
Sementara, BPBD Klaten telah menyiapkan relawan dan posko bencana menghadapi ancaman banjir dan tanah longsor di musim hujan mendatang. Kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi ini upaya pengurangan risiko bencana.
"Untuk antisipasi kami sudah petakan desa dan kecamatan yang terancam banjir dan longsor. Diprediksi ancaman bencana tahun ini meningkat jika dibandingkan dengan 2022," kata Kepala Pelaksana BPBD Klaten Syahruna, Senin, 13 November 2023.
Syahruna menambahkan ancaman bencana banjir dan tanah longsor di Klaten meluas karena adanya penambangan tanah urug untuk pembangunan jalan tol.
Penambangan tanah urug jalan tol Jogja-Solo di Kabupaten Klaten, yakni di wilayah Kecamatan Gantiwarno, Kecamatan Wedi, dan Kecamatan Bayat. Namun, ancaman bencana dari dampak pembangunan jalan tol juga sudah diantisipasi.
Menurut Syaruna, ancaman banjir terutama Sungai Dengkeng tahun ini diperkirakan cukup besar. Karena, dari penelusuran tim siaga bencana tanggul sungai kritis, sedimentasi yang luar biasa, dan pintu air tidak berfungsi optimal.
"Kondisi Sungai Dengkeng mengkhawatirkan di musim hujan, sehingga perlu dinormalisasi dalam upaya pengurangan risiko bencana. Kami pun sudah menyampaikan hal itu ke Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo," ujarnya.
Kejadian banjir pada 2022 sempat terjadi dan menerjang 13 kecamatan dengan 39 desa yang terdampak. Sedangkan bencana banjir tahun ini diprediksi meluas hingga 261 desa di 16 kecamatan. Banjir utamanya luapan Sungai Dengkeng.
Daerah rawan banjir di Kabupaten Klaten, yakni Kecamatan Gantiwarno, Wedi, Bayat, Cawas, Karangdowo, Juwiring, Wonosari, Trucuk, Delanggu, Pedan, Tulung, Ceper, Klaten Utara, Polanharjo, dan Kecamatan Karanganom.
"Untuk kesiapsiagaan bencana banjir, kami juga telah menyiapkan logistik, seperti beronjong kawat dan karung pasir. Pun, apel siaga bencana akan dilaksanakan dalam pekan ini," kata Syahruna, Kepala Pelaksana BPBD Klaten.