Krisis Timur Tengah Sebabkan Penjualan Unilever Tertekan

Penjualan Unilever. Foto: MI.

Krisis Timur Tengah Sebabkan Penjualan Unilever Tertekan

Arif Wicaksono • 9 February 2024 16:34

London: Unilever Inggris menjelaskan pertumbuhan penjualan kuartal keempat di Asia Tenggara telah dirugikan oleh pembeli di Indonesia yang memboikot merek perusahaan multinasional sebagai tanggapan terhadap situasi geopolitik di Timur Tengah.

Produsen sabun Dove, kaldu Knorr, dan es krim Ben & Jerry's adalah beberapa merk Barat yang mendapat protes dan kampanye boikot terhadap produk-produk tersebut, terutama di negara-negara dengan populasi Muslim yang besar, karena sikap mereka yang dianggap pro-Israel dalam konflik Israel-Hamas.
 

baca juga:

Kinerja McDonald Tertekan Imbas Gejolak Timur Tengah


CEO Unilever Hein Schumacher mengatakan perusahaannya tidak melihat dampak material terhadap rantai pasokan sebagai akibat dari konflik Israel-Hamas dan serangan terkait terhadap kapal-kapal di Laut Merah.

"Jelas ada beberapa gangguan kecil untuk beberapa bahan utama dan pengiriman dan sebagainya. Jadi ada beberapa penundaan tapi saya tidak akan menyebutnya penting," kata Schumacher dikutip dari Channel News Asia, Jumat, 9 Februari 2024.

“Kami bekerja sama dengan perusahaan ekspedisi dan operator besar dan saya menyadari mereka mengambil rute yang lebih panjang,” tambahnya, sambil mengatakan sebagian besar produk dan bahan Unilever bersumber dari lokal dan regional ke tempat mereka dijual.

Dewan direksi Unilever Ben & Jerry’s bulan lalu menyerukan gencatan senjata permanen di Gaza. Brand tersebut mengumumkan pada Juli 2021 mereka akan menghentikan penjualan di Tepi Barat yang diduduki Israel dan sebagian Yerusalem Timur, dengan mengatakan penjualan es krim di wilayah Palestina yang diduduki tidak sejalan dengan komitmen perusahaan. Pada tahun 2022, Unilever menjual kepemilikannya pada operasi Ben & Jerry's di Israel.

Penjualan Unilever pada kuartal keempat di Indonesia turun dua digit. Perusahaan sudah menambahkan sudah melihat adanya peningkatan dalam penyerapan pelanggan dan konsumen pada bulan Januari. Di Indonesia, yang merupakan rumah bagi lebih dari 200 juta penduduk Muslim.

Strategi bisnis unilever indonesia

Presiden Direktur Unilever Indonesia (UNVR) Benjie Yap menyatakan komitmen perusahaan untuk memperkuat fundamental bisnis tetap menjadi prioritas utama sepanjang 2023. Meskipun mengalami penurunan penjualan pada November dan Desember karena situasi geopolitik yang tidak pasti, Unilever Indonesia berhasil mencatatkan pertumbuhan positif pada kuartal sebelumnya.

Benjie menekankan perusahaan tetap fokus pada pertumbuhan jangka panjang dengan melaksanakan lima prioritas strategis, termasuk memperkuat dan mengembangkan portofolio produk, membangun kekuatan eksekusi, dan menempatkan keberlanjutan sebagai inti dari perusahaan.
 
Selama 2023, Unilever Indonesia berhasil memperkenalkan sejumlah inovasi di berbagai segmen, mulai dari premium hingga value. Langkah ini sejalan dengan upaya perusahaan untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin beragam. Penambahan belanja iklan yang signifikan juga mendukung peluncuran inovasi produk tersebut.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Arif Wicaksono)