Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron. Foto: Medcom.id/Fachri.
Jakarta: Tahapan seleksi calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memasuki tes tertulis. Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron percaya diri menghadapi tahapan tersebut.
“Sekali lagi, namanya orang mencalonkan diri itu harus kemudian dilandasi niat dan juga kepercayaan diri. Seberapa kepercayaan diri? Tentu (percaya diri)," kata Ghufron di di Gedung Juang KPK, Jakarta Selatan, Kamis, 25 Juli 2024.
Kepercayaan diri itu dilandasi pengalaman Ghufron yang menjabat sebagai Wakil Ketua KPK. Dia yakin bisa melewati tahap tes tertulis seleksi capim KPK.
"Karena saya sudah berpengalaman tentu kepercayaan dirinya saya yakin ya mudah-mudahan lolos lah,” ungkap dia.
Meski begitu, dia enggan menganggap enteng tes tertulis tersebut. Dia juga memohon doa untuk kelancarannya menyelesaikan tes tulis.
“Kalau pengalaman yang sudah yang tahun lalu karena itu sekali lagi saya hanya mohon doanya saja,“ ujar Ghufron.
Dalam pencarian
capim KPK, Ghufron tidak merasa bersaing dengan kandidat lain. Apalagi, delapan internal Lembaga Antirasuah yang menyalonkan diri juga dinilai memiliki kompetensi baik untuk memimpin KPK.
“Yang saya kenal misalnya dari internal KPK ada delapan, saya nilai semuanya bagus dan siapapun akan diterima saya kira itu orang-orang yang memiliki kompetensi memimpin KPK,” ucap Ghufron.
Pansel Capim KPK dan Dewan Pengawas (Dewas) membeberkan ada 318 orang yang lolos dalam seleksi administrasi. Sebanyak delapan internal Lembaga Antirasuah dinyatakan lolos tahapan itu.
“Terkonfirmasi ada delapan insan KPK yang lulus seleksi administrasi sebagai calon pimpinan KPK,” kata juru bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu, 24 Juli 2024.
Mereka yakni Fungsional Analisis Pemberantasan Korupsi Direktorat Gratifikasi dan Pelayanan Publik KPK RI, Anna Devi, Sekretaris Jenderal KPK Cahya Hardianto Harefa, dan Kepala Satgas Koordinasi dan Supervisi Wilayah V KPK Dian Patria.
Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK Didik Agung Widjanarko, Wakil Ketua KPK Johanis Tanak, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron, Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan, dan Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK Wawan Wardiana.
Streaming