Paus Fransiskus Kembali ke Vatikan Usai Rampungkan Lawatan Asia-Oseania

Paus Fransiskus dalam lawatan ke Indonesia. (Marcheilla Ariesta)

Paus Fransiskus Kembali ke Vatikan Usai Rampungkan Lawatan Asia-Oseania

Marcheilla Ariesta • 13 September 2024 16:08

Singapura: Paus Fransiskus menyelesaikan lawatan terpanjangnya sejauh ini, meliputi Indonesia, Papua Nugini, Timor Timur, dan Singapura. Hari ini, Jumat, 13 September 2024, ia meninggalkan Singapura menuju Vatikan. 

Lawatan 12 hari yang sukses bagi pria berusia 87 tahun itu tanpa menghiraukan kekhawatiran kesehatan saat ia melintasi hutan lebat hingga gedung pencakar langit. Ia mengunjungi empat negara yaitu Indonesia, Papua Nugini, Timor Timur, dan terakhir Singapura.

"Lawatan Asia ini merupakan isyarat yang indah, yang menyoroti pentingnya persatuan dan pemahaman lintas budaya dan agama," kata Sandra Ross, seorang administrator gereja di Singapura, dilansir dari Deutsche Welle.

Sorotan dari perjalanan Paus

Pada Kamis malam, ia memimpin pertemuan kecil kaum muda yang mewakili berbagai tradisi agama yang hadir di Singapura. Di sana, ia mendesak para pemuda untuk mengambil risiko, bahkan jika itu berarti membuat kesalahan, sebelum kembali ke pesan toleransinya.

"Semua agama adalah jalan untuk sampai kepada Tuhan," kata Paus Fransiskus.

“Mereka seperti bahasa yang berbeda untuk sampai ke sana. Namun Tuhan adalah Tuhan bagi semua orang,” sambung dia.

Sekitar 3,5 persen dari populasi Singapura yang kurang dari 6 juta jiwa adalah penganut Katolik. Paus tiba di sana dari Timor Timur yang dianggap sebagai salah satu negara dengan jumlah penganut Katolik terbanyak di dunia dengan jumlah pengikut yang mencapai 96 persen dari populasinya.

Berbicara di hadapan hampir setengah dari populasi di sana, ia memuji era baru "perdamaian." Paus Fransiskus juga meminta para pemimpin Timor Timur untuk berbuat lebih banyak untuk mencegah pelecehan terhadap kaum muda, sebagai bentuk penghormatan terhadap skandal pelecehan anak baru-baru ini yang telah mengguncang Gereja Katolik di sana.

Sebelum itu di Papua Nugini, Paus melakukan perjalanan ke sebuah desa terpencil di hutan untuk mencegah kekerasan dan meninggalkan "takhayul dan ilmu sihir." Ia membagikan bantuan medis kepada orang-orang di sana.

Sedangkan Indonesia, negara dengan penduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia, ia mengunjungi Masjid Istiqlal di ibu kota untuk berbicara menentang konflik dan perubahan iklim.

Baca juga: Singapura Jadi Negara Terakhir Tur Asia-Oseania bagi Paus Fransiskus

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Marcheilla A)