Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat menjelaskan soal pemindahan ibu kota negara. Foto: dok Kementerian PUPR.
Ade Hapsari Lestarini • 9 August 2024 08:08
Jakarta: Antusiasme masyarakat yang ingin melihat langsung proses pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan menantikan akan seperti apa IKN nantinya, sangat tinggi.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pun berinisiatif menyelenggarakan Pameran Bersama Arsip Kepresidenan tentang Ibu Kota Negara dengan tema "Mari Kemari ke Nusantara!" dalam rangka memperingati HUT ke-79 Kemerdekaan RI.
Kementerian PUPR menggandeng Kementerian Sekretariat Negara, Otorita lbu Kota Nusantara (OIKN), Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menyelenggarakan pameran yang dilaksanakan pada 8-20 Agustus di Galeri Emiria Soenassa, Gedung Ali Sadikin, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat.
"Melalui pameran ini, diharapkan dapat memberikan gambaran dan informasi yang lebih luas dan terbuka tentang pembangunan IKN kepada masyarakat," kata Menteri Basuki, dilansir dalam keterangan resmi, Jumat, 9 Agustus 2024.
Sejarah pemindahan ibu kota
Menteri Basuki mengungkapkan, pemindahan ibu kota pemerintahan bukanlah sesuatu yang baru. Pada era pra-kemerdekaan, Kerajaan Mataram Kuno memindahkan ibu kota dari Jawa Tengah ke Jawa Timur, begitu juga pusat Pemerintahan Mataram Islam yang berpindah dari Kartasura ke Plered.
Kemudian pada masa pascakemerdekaan, Indonesia juga mengalami beberapa kali pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Yogyakarta kemudian ke Bukittinggi. Termasuk beberapa rencana yang muncul pada berbagai pemerintahan sebelumnya, baik ke Bandung, Palangkaraya, dan Jonggol hingga pada akhirnya Presiden Jokowi memutuskan memindahkan ke Penajam Paser Utara.
"Seperti kata Presiden Jokowi, pemindahan ibu kota ke IKN ini bukan hanya memindahkan gedung-gedung saja, tetapi juga tentang transformasi cara membangunnya dan cara bekerjanya," ujar Menteri Basuki.
Secara garis besar, arsip yang ditampilkan pada pameran ini terdiri dari arsip tekstual foto, dan memorabilia berjumlah 80 koleksi mengenai sejarah pemindahan ibu kota negara sejak zaman Kerajaan Mataram sampai dengan IKN sekarang.
Instalasi seni ibu kota negara
Selain itu juga menampilkan instalasi seni ibu kota negara dengan harapan pengunjung dapat mendapatkan gambaran nyata dan merasakan keberadaan IKN.
"Pameran ini mengajak pengunjung untuk menghayati maksud dan tujuan di balik pemindahan ibu kota negara. Dengan koleksi yang dipamerkan kami berharap masyarakat semakin yakin akan tujuan baik dan rencana matang pemindahan ibu kota negara," kata Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara Setya Utama.