ECB Diramal Mulai Dekati Tahap Akhir Kenaikan Suku Bunga

Gedung European Central Bank. FOTO: AFP

ECB Diramal Mulai Dekati Tahap Akhir Kenaikan Suku Bunga

Angga Bratadharma • 24 July 2023 13:24

Frankfurt: Usai satu tahun bank sentral Eropa atau European Central Bank (ECB) mulai menaikkan suku bunga, kini para pejabat melakukan tahap akhir dari kampanye pendakian terberat yang pernah mereka lakukan. Sejauh ini, bank sentral terus berupaya mengendalikan tingkat inflasi yang belum juga mendingin.

Melansir The Business Times, Senin, 24 Juli 2023, para pembuat kebijakan yang berkumpul minggu ini di Frankfurt siap mengungkap kenaikan suku bunga deposito sebesar seperempat poin lagi, menjadi 3,75 persen, di atas 400 basis poin pengetatan moneter yang diberlakukan sejak Juli lalu.

Namun, mereka cenderung tidak menawarkan panduan pada pertemuan berikutnya, pada September, ketika beberapa mengarahkan untuk satu langkah terakhir. Sementara yang lain lebih memilih jeda. Meskipun beberapa anggota Dewan Pemerintahan hawkish akhir-akhir ini terdengar lebih damai, perdebatan itu tetap berjalan lancar.

Investor dan ekonom condong ke puncak suku bunga empat persen. "Tantangan utama adalah memperjelas Dewan Pemerintahan akan membawa inflasi menuju target tetapi akhir dari siklus kenaikan sudah dekat. Pesannya adalah bahwa suku bunga tetap pada level puncaknya lebih lama," kata Ekonom Senior Generali Investments Europe Martin Wolburg.

Selain mencoba untuk membangun kembali kredibilitas, ECB dan bank sentral besar lainnya telah menghabiskan sebagian besar waktu satu setengah tahun terakhir untuk berusaha merekayasa soft landing bagi ekonomi mereka setelah perang Rusia di Ukraina meningkatkan inflasi dan membalikkan rebound usai pandemi.

Setahun setelah lepas landas, inflasi telah turun menjadi 5,5 persen dari hampir dua kali lipat pada puncaknya –tetapi itu lebih disebabkan oleh pembalikan harga gas alam daripada tindakan ECB sejauh ini. Setelah energi dan makanan dihilangkan, apa yang disebut inflasi inti tetap lebih tinggi dari 12 bulan lalu.

Yannis Stournaras, yang mengepalai bank sentral Yunani, telah memperingatkan bahwa pertumbuhan mungkin berkinerja buruk dan menunjukkan inflasi bisa lebih lemah sebagai akibatnya. Ignazio Visco dari Italia, juga mengatakan tekanan harga mungkin mereda lebih cepat dari yang diharapkan. Keduanya cenderung mendukung jeda September.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Angga Bratadharma)