Bobby Nasution Dukung Polisi Tembak Mati Begal, Kriminologi: Menggunakan Senjata Api Ada Aturannya

Kriminolog Universitas Indonesia Adrianus Meliala. MI/Angga Yuniar

Bobby Nasution Dukung Polisi Tembak Mati Begal, Kriminologi: Menggunakan Senjata Api Ada Aturannya

Medcom • 23 July 2023 12:20

Jakarta: Pernyataan Wali Kota Medan Bobby Nasution yang mendukung polisi melakukan tindakan tegas berupa tembak mati terhadap aksi kriminal geng motor dan begal sadis yang meresahkan dinilai salah. Sebab, penindakan terhadap pelaku begal ada urutan administratifnya.

"Komentar tentang tembak di tempat itu sendiri salah dalam semua hal. Pertama, secara konvensi PBB itu ada ketentuan dalam rangka penggunaan senjata api, yakni hanya dalam kondisi keberbahayaan yang tak terelakkan. Apabila tidak dinetralisasi, akan mengancam nyawa petugas atau orang lain. Maka harus dilumpuhkan," kata Kriminolog Universitas Indonesia Adrianus Meliala, Jakarta, Minggu, 23 Juli 2023.

Namun, Adrianus memahami Bobby sebagai pejabat publik merasa kesal atas sesuatu yang tidak bisa dia ubah. Menurut dia, pendapat mantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu tidak bisa diartikan sebagai perintah, melainkan hanya respons emosional.

Adrianus menganggap penembakan di tempat tidak akan efektif karena tindak kriminal yang dilakukan begal dapat berlangsung di mana saja dan kapan saja.

"Begal bukan sesuatu yang mudah untuk dilakukan tembak di tempat. Pertama, begal dapat berlangsung di mana saja dan kapan saja, yang kedua begal mengandung kecepatan dan segera dilakukan dan segera lari. Bayangkan kapan mau menembaknya," ucap Adrianus.

Menurut dia, memaksimalkan ruang tupoksi menjadi solusi terbaik untuk dilakukan pemerintah. Sejumlah pembenahan di setiap lokasi harus dimaksimalkan pemerintah terkait agar fenomena begal tidak semakin menjamur.

"Optimalkan saja ruang tupoksinya, wilayah-wilayah kota gelap dan sepi diberi penerangan, lalu dibangunlah pos-pos kecil dan diisi oleh polisi, lalu diberikan CCTV setiap pintu masuk dan keluar per kilometernya dijaga dengan CCTV. Agar dia tidak keluar dari tupoksinya sebagai seorang pejabat administratif," tegas Adrianus.

(Amelia Narasoma)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)