Polisi bersiaga di lokasi penembakan di Pantai Bondi, Sydney, Australia, 14 Desember 2025. (Anadolu Agency)
Muhammad Reyhansyah • 17 December 2025 17:17
Sydney: Kepolisian Australia mendakwa pelaku penembakan Bondi Beach yang selamat dengan total 59 pelanggaran, termasuk tuduhan terorisme dan 15 dakwaan pembunuhan. Hal tersebut disampaikan otoritas dalam pernyataan resmi pada Rabu, 17 Desember 2025.
Penyidik dari Joint Counter Terrorism Team New South Wales (NSW) mendatangi rumah sakit tempat tersangka berusia 24 tahun tersebut dirawat dan secara resmi melayangkan seluruh dakwaan. Tersangka diketahui mengalami luka kritis dan masih menjalani perawatan intensif.
Sebanyak 15 orang tewas dalam insiden penembakan yang terjadi pada Minggu lalu di sepanjang Bondi Beach, Sydney. Dua pelaku yang diduga merupakan ayah dan anak melepaskan tembakan ke arah kerumunan. Salah satu pelaku tewas di lokasi kejadian akibat tembakan aparat keamanan, sementara pelaku lainnya berhasil dilumpuhkan dan ditangkap.
“Polisi akan mendalilkan di pengadilan bahwa pria tersebut melakukan tindakan yang menyebabkan kematian, luka serius, serta membahayakan nyawa dengan tujuan memajukan suatu ideologi keagamaan dan menimbulkan ketakutan di masyarakat,” demikian bunyi pernyataan kepolisian, seperti dikutip Anadolu Agency, Rabu, 17 Desember 2025.
Polisi menyatakan indikasi awal menunjukkan serangan tersebut merupakan “aksi teroris yang terinspirasi oleh ISIS (Daesh), organisasi teroris yang terdaftar di Australia.”
Menurut pejabat setempat, salah satu pelaku, yang disebut sebagai ayah, merupakan warga negara India yang bermigrasi ke Australia pada 1998. Sementara putranya lahir di Australia dan berstatus sebagai warga negara Australia.
Insiden ini juga menarik perhatian luas setelah beredar rekaman video yang memperlihatkan seorang pria bernama Ahmed Al Ahmed menerjang salah satu pelaku dan melucuti senjatanya, sehingga diyakini mencegah jatuhnya lebih banyak korban.
Ahmed, pria berusia 43 tahun asal Suriah dan ayah dua anak perempuan, mengalami beberapa luka tembak di bagian bahu dan dilarikan ke Rumah Sakit St. George di selatan Sydney. Ia kemudian mendapat pujian luas dan disebut sebagai pahlawan atas keberaniannya dalam menghadapi pelaku bersenjata.
Menanggapi tragedi tersebut, Perdana Menteri Negara Bagian New South Wales, Chris Minns, mengatakan parlemen daerah akan bersidang pekan depan untuk mengesahkan reformasi besar-besaran terhadap undang-undang senjata api dan aturan terkait aksi protes.
“Saya sangat khawatir dengan situasi yang mudah memicu konflik dan merusak harmoni masyarakat. Karena itu, kami akan memperkenalkan undang-undang ini. Prosesnya sudah dimulai dan tahap perancangan telah berjalan,” ujar Minns dalam konferensi pers.
Ia menambahkan bahwa pemerintah daerah tengah berdiskusi dengan berbagai pemangku kepentingan, khususnya kelompok yang bergerak di bidang keselamatan senjata api, guna merumuskan kebijakan yang lebih ketat dan efektif.
Menurut Minns, pemerintah federal Australia juga sedang menyiapkan langkah-langkah untuk memperketat regulasi senjata api secara nasional sebagai respons atas tragedi Bondi Beach.
Baca juga: Australia Siapkan Dakwaan terhadap Pelaku Penembakan di Pantai Bondi