Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin. (Anadolu Agency)
Dugaan Serangan Drone ke Rumah Putin Picu Reaksi Keras Trump
Willy Haryono • 30 December 2025 16:17
Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengecam keras dugaan serangan drone Ukraina yang disebut menargetkan kediaman pribadi Presiden Rusia Rusia Vladimir Putin. Trump menilai tindakan tersebut sebagai provokasi berbahaya di tengah upaya perundingan damai yang masih rapuh untuk mengakhiri perang Rusia–Ukraina.
Berbicara kepada wartawan pada Senin kemarin, Trump mengatakan dirinya sangat marah atas laporan insiden tersebut, yang menurutnya ia ketahui langsung dari Putin. Trump mempertanyakan waktu terjadinya dugaan serangan itu karena berlangsung ketika Washington tengah memimpin berbagai upaya diplomasi untuk mendorong penyelesaian konflik.
Meski demikian, Trump juga menyampaikan keraguan atas kebenaran peristiwa tersebut. “Ada kemungkinan serangan itu tidak pernah terjadi. Kita akan mengetahuinya nanti,” ujar Trump, dikutip dari Yeni ?afak, Selasa, 30 Desember 2025. Keraguan itu sejalan dengan sikap Ukraina yang secara tegas membantah tuduhan Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebelumnya menyebut klaim serangan drone tersebut sebagai rekayasa yang bertujuan merusak proses diplomasi serta membenarkan eskalasi militer lanjutan oleh Moskow.
Trump kemudian mengaitkan insiden tersebut dengan kebijakan bantuan militer AS kepada Ukraina. Ia menyinggung keputusan pemerintahannya untuk menghentikan pengiriman rudal jarak jauh Tomahawk ke Kyiv.
“Saya tidak menginginkan itu, karena kita sedang berada dalam periode yang sangat sensitif. Ini bukan waktu yang tepat,” kata Trump, seraya menekankan pentingnya kehati-hatian demi keberhasilan diplomasi.
Trump juga mengonfirmasi telah melakukan pembicaraan telepon dengan Putin pada Senin pagi dan menyebut percakapan tersebut sangat produktif, meski mengakui masih terdapat berbagai persoalan pelik dalam upaya mencapai perdamaian.
Di sisi lain, tuduhan serangan tersebut memicu ketegangan diplomatik baru. Pejabat Rusia, termasuk Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov, menyatakan insiden itu berpotensi memengaruhi posisi negosiasi Moskow. Seorang ajudan kepresidenan Rusia bahkan menyebut Putin telah memperingatkan bahwa peristiwa tersebut tidak akan dibiarkan tanpa respons.
Perkembangan ini menjadi perhatian sejumlah pihak internasional, termasuk Turki, yang selama ini berperan aktif membuka jalur diplomasi antara Moskow dan Kyiv serta memiliki kepentingan strategis terhadap stabilitas kawasan Laut Hitam. (Keysa Qanita)
Baca juga: Rusia Tuduh Ukraina Tembak Rumah Putin dengan Puluhan Drone