Warga melakuan pengaduan di Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi yang berpusat di Media Center, Lobi Kantor Gubernur Aceh. Foto: Istimewa
Fajri Fatmawati • 2 December 2025 08:51
Banda Aceh: Pemerintah Aceh melalui Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi membuka layanan pengaduan bagi warga yang kehilangan kontak dengan keluarga di daerah terdampak bencana. Layanan ini beroperasi sejak Minggu, 30 November 2025 dan berpusat di Media Center Posko Tanggap Darurat yang berlokasi di lobi Kantor Gubernur Aceh.
"Layanan ini hadir untuk membantu masyarakat melaporkan anggota keluarga yang belum dapat dihubungi serta dapat menanyakan perkembangan kondisi wilayah terdampak," kata Juru Bicara Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Aceh, Murthalamuddin, Selasa, 2 Desember 2025.
Berdasarkan laporan Posko Tanggap Darurat pada Senin, 1 Desember 2025, tercatat 26 laporan masuk dalam dua hari terakhir. Sebagian besar laporan disampaikan oleh warga yang mencari informasi mengenai keluarga mereka di wilayah Aceh Tamiang, Bener Meriah, dan Aceh Tengah.
"Layanan pengaduan ini dibuka setiap hari selama masa tanggap darurat untuk memastikan setiap laporan masyarakat dapat ditindaklanjuti secara cepat dan terkoordinasi," ujar Murthalamuddin.
Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem). Foto: Istimewa
Sebelumnya, sebanyak 173 jiwa meninggal dunia dalam bencana banjir dan longsor di 18 kabupaten/kota di Aceh, per 1 Desember 2025, pukul 20.00 WIB. Pihaknya mencatat 18 kabupaten/kota, 226 kecamatan, dan 3.310 gampong terdampak.
Korban luka ringan akibat bencana longsor dan banjir berjumlah 1.435 orang, luka berat 403 orang, meninggal dunia 173 orang, dan 204 lainnya masih hilang. Sementara itu, pengungsian tersebar di 828 titik dengan 97.305 KK atau 443.001 jiwa. Dalam laporan resmi Posko Terpadu Pemerintah Aceh, bencana yang melanda sejumlah wilayah di provinsi tersebut berdampak luas pada permukiman hingga fasilitas umum.