Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Medcom.id
Imanuel R Matatula • 6 September 2024 15:29
Jakarta: Sekjen DKN Garda Bangsa Muhammad Rodli Kaelani menegaskan tidak ada ruang bagi siapapun yang mencoba melawan hukum. Keputusan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) atas SK Kepengurusan DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) hasil Muktamar Bali disebut sudah final.
"Jadi, jika ada pihak-pihak yang ingin mengganggu hasil putusan Kemenkumham terkait disahkannya kepengurusan hasil Muktamar Bali, sikap kami tegas akan melawannya. Kami mengimbau jangan ada pihak-pihak yang mencoba mengganggu PKB lagi," kata Rodli dalam keterangan tertulis, Jumat, 6 September 2024.
Rodli juga mengapresiasi silaturahmi GP Ansor, Banser, dan Pagar Nusa di Rumah Jabatan Anggota (RJA) Kalibata, Jakarta Selatan, pada Kamis, 5 September 2024. Dia menegaskan Garda Bangsa akan terus mengawal hasil Muktamar PKB Bali 2024 pasca disahkan Kemenkumham.
"Kami sangat mengapresiasi silaturahmi dan tabayyun ini. Dan komitmen kami akan tetap terus mengawal hasil Muktamar Bali pasca disahkan oleh Kemenkumham," ucap Rodli.
Sebelumnya Ketua Umum DKN Garda Bangsa Tommy Kurniawan telah menerima silaturahmi tiga banom NU, yakni GP Ansor, Banser ,dan Pagar Nusa. Dalam pertemuan itu, mereka meminta klarifikasi terkait ajakan perang Garda Bangsa.
"Saya menyambut dengan baik kunjungan silaturahmi saudara-saudara kami dari sahabat GP Ansor, Banser dan Pagar Nusa ihwal tabayyun soal berita yang kemarin ramai," kata Tommy, Kamis, 5 September 2024 lalu.
Tommy menjelaskan bahwa tidak ada statemen yang menyebutkan dan mengajak perang tiga banom NU tersebut. Dirinya hanya menjalankan mandat untuk mengamankan hasil Muktamar PKB Bali 2024 buntut adanya isu muktamar tandingan.
"Saya sudah menjelaskan bahwa dalam pernyataan saya kemarin itu tidak ada statement mengajak perang dengan sahabat Ansor, Banser dan Pagar Nusa. Konteks perang yang saya maksud adalah untuk mengamankan hasil Muktamar Bali dan menghalau adanya rencana Muktamar tandingan," ucapnya.
Dalam pertemuan itu, kedua belah pihak menemukan titik terang dan bersepakat untuk melakukan penyelesaian atas kesalah pahaman berita yang beredar. Menurut Tommy, terjadi kesalahan tafsir dalam pemberitaan yang ada.
"Alhamdulillah setelah melakukan tabayyun, kita bersepakat untuk terus menjaga silaturahmi agar kedepannya tidak ada lagi kesalahpahaman. Bagaimanapun juga kita sama-sama anak kandung ideologi Nahdlatul Ulama. Jadi ya kita ini masih keluarga," tambah Tommy.
Turut hadir dalam acara silaturahmi tersebut antara lain pimpinan Satkornas Banser Jonathan Ismul Azham, perwakilan pimpinan GP Ansor Bobby Hermawan, dan PP Pagar Nusa diwakili oleh Muh Jaelani.